ANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN FORMULIR INFORMED CONSENT PASIEN RAWAT INAP TERHADAP PEMENUHAN STANDAR AKREDITASI RUMAH SAKIT (SNARS 1.1) HPK 5.2 DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SIMO

NANDA ITA NUR ROCHMAH JANAH
Analisis Kelengkapan Pengisian Formulir Informed Consent Pasien Rawat Inap Terhadap Pemenuhan Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit (SNARS 1.1) HPK 5.2 di Rumah Sakit Umum Daerah Simo
Ketidaklengkapan pengisian formulir Informed Consent di RSUD Simo terhadap SNARS 1.1 HPK 5.2 pada elemen 2 sebanyak 1 dokumen, elemen 3 sebanyak 0 dokumen dan elemen 4 sebanyak 5. Penelitian ini tertujuan untuk mengetahuiangka kelengkapan formulir Informed Consent pasien rawat inap terhadap pemenuhan SNARS Edisi 1.1 HPK 5.2
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel 90 dokumen rekam medis rawat inap kasus bedah dan anemia dari 864 populasi yang didapatkan dengan teknik pengambilan sampel yaitu simple random sampling. Instrumen penelitian berupa pedoman observasi, pedoman wawancara, check list, alat tulis dan tape recorder. Pengolahan data dengan collecting, editing, klasifikasi, tabulasi dan penyajian data. Analisis dilakukan secara deskriptif.
Hasil kelengkapan HPK 5.2 pada elemen 2 yang paling banyak pada formulir operasi sebanyak 75 formulir, disusul formulir anestesi sebanyak 72 formulir, dan kemudian formulir penggunaan produk darah sebanyak 20 formulir, yang terakhir yaitu formulir penggunaan obat risiko tinggi sebanyak 0 dokumen. Kelengkapan HPK 5.2 pada elemen 4 yang tertinggi terdapat pada item identitas DPJP sejumlah 85 dokumen, sedangkan pada tanda tangan pihak pasien atau keluarga pasien memiliki tingkat kelengkapan rendah sejumlah 61 dokumen.
Dari keempat elemen HPK 5.2 pengimplementasian di RSUD Simo sudah sesuai dengan SNARS HPK 5.2. Namun masih ada 1 elemen yang belum terpenuhi yaitu pada elemen 4 karena masih terdapat formulir yang belum di beri identitas dan tanda tangan. Dalam penelitian ini belum melibatkan dokter dan perawat sebagai responden wawancara yang dilakukan penulis, sebaiknya untuk penelitian berikutnya melibatkan dokter dan perawat untuk validasi terhadap petugas rekam medis