Analisis Keakuratan Kode Diagnosis Kasus Obstetri Pada Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Panti Waluyo Surakarta Tahun 2019 - 2020

ABSTRAK
AYU ASHARI
Analisis Keakuratan Kode Diagnosis Kasus Obstetri Pada Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Panti Waluyo Surakarta Tahun 2019-2020

Keakuratan kode diagnosis sangat mempengaruhi kualitas data statistik, pembiayaan kesehatan dengan sistem case-mix. Hasil studi pendahuluan yang dilakukan pada diagnosis kasus obstetri di rumah sakit panti waluyo surakarta tahun 2019-2020. Dari 10 dokumen yang rekam medis kasus obstetri pasien rawat inap sebanyak 4 dokumen dengan persentase 40% tidak akurat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prosedure pelaksanaan pengkodean, mengetahui jumlah dan persentase keakuratan dan ketidakakuratan kode serta mengetahui faktor-faktor yang berkaitan dengan ketidakakuratan kode diagnosis kasus obstetri pada pasien rawat inap.
Jenis penelitian ini menggunakan deskriptif, dengan pendekatan retrospektif. Jumlah populasi yang digunakan sebanyak 1482 dokumen rekam medis dan besar sampel yang diambil sebanyak 94 dokumen rekam medis. Tenik pengambilan sampel dilakukan dengan cara systematic random sampling Instrumen yang digunakan pedoman wawancara, pedoman observasi, dokumentasi, ICD-10, Cheklist, Kamus kedokteran dorland.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 94 dokumen diperoleh keakuratan sejumlah 72 dokumen dengan persentase 77% dan 22 dokumen dengan persentase 23% yang tidak akurat, yang dibagi menjadi 3 klasifikasi yaitu salah pemberian kode sebanyak 9 dokumen rekam medis (41%), salah kategori karakter ke-4 sebanyak 10 dokumen rekam medis (45%) serta tidak diberi kode tambahan sebanyak 3 dokumen rekam medis (14%). Faktor yang menyebabkan ketidakakuratan kode yaitu tulisan dokter yang kurang jelas dan tenaga rekam medis (coder), tenaga kesehatan lainnya (bidan dan perawat).
Keakuratan kode diagnosis kasus obstetri pada pasien rawat inap di Rumah Sakit Panti Waluyo Surakarta, tingkat keakuratannya sudah baik, untuk meningkatkan keakuratan peneliti menyarankan sebaiknya dokter menuliskan diagnosa dengan jelas agar mempermudah pengkodean. Dalam proses pengkodean diagnosis coder dalam membaca informasi medis yang diberikan dokter lebih teliti sehingga faktor yang berkaitan dengan ketidakakuratan dapat teratasi.