IMPLEMENTASI SISTEM KEAMANAN PADA RUMAH BERBASIS INTERNET OF THINGS (IOT)

Salah satu kebutuhan pokok bagi manusia adalah rumah. Pada saat ini banyak sekali tindak kriminalitas yang mengganggu rasa aman seperti perampokan dan pencurian yang diakibatkan karena jumlah orang yang siap bekerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja. Kapolresta Solo Kombes Pol Iwan Saktiadi menyebutkan bahwa kasus kriminal di Kota Solo naik 12,56 persen pada tahun 2022 dibandingkan dengan tahun 2021. Maka dari itu sebuah rumah diwajibkan memberikan rasa aman dan nyaman bagi pemiliknya. Untuk mendapatkan keamanan yang lebih baik maka diperlukan sistem yang baik juga. Oleh karena itu dibuatlah suatu sistem keamanan pada rumah berbasis internet of things.
Dalam penelitian ini metode pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dan studi pustaka, dan metode pengembangan sistem menggunakan metode waterfall yang melewati beberapa tahap – tahap seperti analisis, perancangan, implementasi, dan uji coba.
Tahap pertama dilakukan analisis untuk mencari tahu alat yang dibutuhkan yang terdiri dari mikrokontroler, sensor PIR, dan komponen pendukung lain sebagai pelengkap seperti buzzer dan LED. Setelah itu dilakukan perancangan pada sistem, program, dan hardware. Lalu melakukan implementasi sesuai dengan rancangan yang sudah dibuat. Kesimpulan hasil dari sistem yang dibangun dapat mendeteksi adanya pergerakan oleh sensor PIR yang sudah dinyalakan oleh pengendali yaitu pemilik rumah dengan cara mengirimkan perintah melalui telegram. Selain mengendalikan sensor pemilik rumah juga dapat mengambil gambar secara realtime tanpa memerlukan adanya pergerakan yang terdeteksi oleh sensor PIR dengan mengirimkan perintah melalui telegram. Pada saat sensor PIR dalam kondisi menyala dan mendeteksi adanya pergerakan maka kamera akan mengambil gambar bersamaan dengan buzzer dan LED yang menyala dan mengirimkan gambar tersebut kepada pemilik rumah, buzzer dan LED akan otomatis mati saat pengiriman gambar sudah selesai dilakukan. Buzzer dan LED yang menyala memiliki fungsi sebagai penanda dan mencegah tindakan kriminalitas berlanjut lebih jauh. Apabila sensor PIR sudah tidak digunakan fungsinya untuk mendeteksi adanya pergerakan, dapat dimatikan dengan cara mengirim perintah melalui telegram.