FORECASTING CENTRAL BANK DIGITAL CURRENCY TERHADAP RUPIAH DIGITAL

Munculnya mata uang digital sebagai hasil dari inovasi teknologi untuk mengurangi penggunaan uang tunai menghadirkan tantangan baru bagi pelaku ekonomi, termasuk bank sentral. Menyusul fenomena digitalisasi yang berkembang pesat, Bank Indonesia mengumumkan rencananya untuk segera menerbitkan Rupiah Digital sebagai Central Bank Digital Currency (CBDC). Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi hubungan antara berbagai jenis transaksi keuangan dengan penggunaan akun bank sentral di Indonesia. Keberadaan akun bank sentral yang efisien sangat penting dalam mendukung stabilitas dan pertumbuhan ekonomi suatu negara. Oleh karena itu, memahami faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan akun bank sentral memiliki urgensi yang tinggi dalam konteks perkembangan sistem keuangan digital yang semakin pesat.
Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linear berganda untuk menganalisis data historis yang berkaitan dengan transaksi keuangan dan penggunaan akun bank sentral di Indonesia. Proses data mining dilakukan dengan menerapkan metode Cross-Industry Standard Process for Data Mining (CRISP-DM) dan menggunakan algoritma regresi linear berganda. Data dikumpulkan selama periode 4 tahun, mulai dari Januari 2019 hingga Februari 2023, yang diperoleh melalui website resmi dengan akses internet. Teknik regresi linear berganda digunakan untuk memprediksi hubungan antara 4 variabel, yaitu jumlah uang kartal yang diedarkan, nilai transaksi ATM card and credit card, nilai transaksi uang elektronik, nilai transaksi SMS/mobile banking terhadap variabel Y yaitu analytical accounts of the central bank.
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya korelasi positif antara penggunaan berbagai jenis transaksi keuangan dengan penggunaan akun bank sentral di Indonesia dengan kontribusi sebesar 79,8%. Korelasi ini mengindikasikan bahwa ketika jumlah uang kartal yang beredar meningkat, penggunaan transaksi non-tunai, seperti ATM Card and Credit Card, transaksi elektronik, dan SMS/Mobile Banking, juga cenderung meningkat. Dalam konteks pertumbuhan ekonomi digital, penggunaan akun bank sentral memiliki peran yang signifikan dalam mendukung ekosistem keuangan digital.