Evaluasi Penggunaan Obat Antidiabetik Dengan Metode ATC/DDD dan DU 90% Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Rawat Jalan di RSU "Darmayu" Ponorogo

EVALUASI PENGGUNAAN OBAT ANTIDIABETIK DENGAN METODE ATC/DDD DAN DU 90% PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE-2 RAWAT JALAN DI RSU “DARMAYU” PONOROGO

Eriyanti Diyah Husniasari

Diabetes melitus merupakan kelompok penyakit gangguan metabolik dengan karakteristik kadar glukosa darah tinggi atau hiperglikemia karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau keduanya. Evaluasi penggunaan obat antidiabetik pasien diabetes melitus tipe-2 pada penelitian ini dilakukan dengan metode ATC/DDD dan DU 90%. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif retrospektif.Pengambilan data dilakukan dengan metode kuantitatif.Analisis data dilakukan dengan metode Drug Utilization (DU 90%), yaitu penunjukan dan pengelompokan obat bersegmen 90% dipadukan dengan metode ATC/DDD. Hasil penelitian didapatkan karakteristik pasien jumlah perempuan lebih banyak mengalami diabetes melitus tipe-2 dan prevalensi usia tertinggi pada kelompok usia 45-55 tahun sebesar 46%. Antidiabetik yang digunakan di Rumah Sakit Umum “Darmayu” Ponorogo ada 9 jenis yaitu vildagliptin 50 mg hasil DDD/1000 KPRJ 14,49 (30,44%), glimepirid 2 mg dengan hasil DDD/1000 KPRJ 20,414 (34,06%), acarbose 100 mg hasil DDD/1000 KPRJ 8,14 (17,1 %), metformin 500 mg hasil DDD/1000 KPRJ 4,4 (9,24 %), gliquidone 30 mg hasil DDD/1000 KPRJ 3,131 (6,59%), gliclazide 60 mg hasil DDD/1000 KPRJ 0,876 (1,84 %), sitagliptin 100 mg hasil DDD/1000 KPRJ 1,75 (3,67 %), pioglitazone HCl 15 mg hasil DDD/1000 KPRJ 1,096 (2,30 %), dan linagliptin 5 mg hasil DDD/1000 KPRJ 0,063 (1,32 %). Berdasarkan hasil penelitian ini, daftar obat yang masuk akumulasi 90% penggunaan obat setelah diurutkan dari presentase penggunaan obat palingtinggi ke penggunaan terendah adalah vildagliptin, glimepiride, acarbose, metformin, dan gliquidone.