Hubungan Kualitas Kode Tindakan Pasien Rawat Inap Terhadap Persetujuan Klaim BPJS di Rumah Sakit Slamet Riyadi Surakarta Tahun 2023

ABSTRAK
ADINA NENI NURYANA
Hubungan Kualitas Kode Tindakan Terhadap Persetujuan Klaim BPJS Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Slamet Riyadi Surakarta Tahun 2023
Kualitas kode tindakan dikatakan berkualitas apabila mencakup elemen kualitas yaitu konsistensi bila diberi kode petugas yang berbeda, kode tepat sesuai diagnosis dan tindakan, mencakup semua diagnosis dan tindakan yang ada di rekam medis dan tepat waktu. Namun hasil studi pendahuluan masih terdapat permasalahan ketidaktepatan kode sebanyak 50%, ketidaklengkapan 100% dan ditolak klaim 20%. Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis hubungan kualitas kode tindakan pasien rawat inap terhadap klaim BPJS di rumah sakit slamet riyadi surakarta
Jenis dan rancangan penelitian ini menggunakan penelitian analitik dengan pendekatan survei cohort (prosepektif). Sampel yang digunakan sebanyak 97 menggunakan teknik accidental sampling. Instrumen penelitian menggunakan pedoman wawancara, observasi, check list, ICD-9CM dan SPSS. Pengolahan data collecting, editing, coding, klasifikasi, tabulasi dan penyajian data. Analisis data menggunakan univariate dan bivariate.
Hasil penelitian pada konsistensi sebanyak 92 (95%) dan ketidakkonsistensian 5 (5%), pada ketepatan kode 89 (92%) dan ketidaktepatan kode 8(8%), pada kelengkapan 78 (80%) dan ketidaklengkapan 19 (20%), pada ketepatan waktu 59 (61%) dan ketidaktepatan waktu 38 (39%), dan disetujui BPJS 83 (86%) dan tidak disetujui 14 (14%). Hasil perhitungan SPSS menggunakan uji Fisher’s Exact Test, masing-masing variabel konsistensi (p=1.000 > 0,05), ketepatan kode (p=1.000 > 0,05), kelengkapan (p=1.000 > 0,05), dan ketepatan waktu (p=0,379 > 0,05).
Hasil uji Fisher’s Exact Test disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara kualitas kode tindakan terhadap persetujuan klaim BPJS di Rumah Sakit Slamet Riyadi Surakarta. Saran untuk meningkatkan kualitas kode tindakan sebaiknya rumah sakit menyusun kebijakan prosedur kelengkapan dokumen rekam medis untuk meningkatkan kualitas kode.