HUBUNGAN KETEPATAN KODE DIAGNOSIS CEREBROVASCULAR DISEASE DENGAN KETEPATAN KLAIM BPJS PADA PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT TK III SLAMET RIYADI SURAKARTA TAHUN 2022

ABSTRAK

FRIDA ARI ADIYANTI
Hubungan Ketepatan Kode Diagnosis Cerebrovascular Disease dengan Ketepatan Klaim BPJS pada Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit TK III Slamet Riyadi Surakarta Tahun 2022

Kode diagnosis pasien memegang peran penting sebagai acuan penentuan dari besar biaya atau tarif pelayanan kesehatan. Ketidaktepatan kode diagnosis dapat berdampak pada kesalahan tarif sehingga menyebabkan kerugian bagi rumah sakit begitu juga sebaliknya. Berdasarkan hasil survei pendahuluan 50% kode diagnosis tidak tepat dan 50% kode klaim INA-CBGs tidak tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara ketepatan kode diagnosis Cerebrovascular disease dengan ketepatan klaim BPJS pada pasien rawat inap.
Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel yang digunakan sebanyak 142 dokumen dari 219 dokumen dengan rumus Slovin dan teknik simple random sampling. Instrumen penelitian berupa pedoman observasi, pedoman wawancara, checklist, ICD-10 dan SPSS. Pengolahan data dengan collecting, editing, coding, classification, tabulating, dan penyajian data. Analisis univariant dan bivariate menggunkan SPSS versi 25. Metode pengumpulan data dengan cara observasi dan wawancara. Uji stastistik yang digunakan yaitu uji Fisher’s Exact Test.
Hasil penelitian menunjukkan ketidaktepatan kode diagnosis Cerebrovascular disease adalah sebesar 21 (15,49%) dan ketidaktepatan klaim BPJS sebesar 11 (7,75%). Hasil perbandingan tarif menunjukkan selisih sebesar Rp.5,932.000. Dari hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS didapatkan nilai pkurang lebih0,05 sehingga pkurang lebih0,001 maka H0 ditolak dan dinyatakan ada hubungan. Artinya ada hubungan antara ketepatan kode diagnosis Cerebrovascular disease dengan ketepatan klaim BPJS pada pasien rawat inap di Rumah Sakit TK III Slamet Riyadi Surakarta Tahun 2022.
Penulis menyarankan sebaiknya petugas Coder dalam melakukan kodifikasi penyakit dan tindakan membaca seluruh informasi medis dalam dokumen rekam medis, apabila tidak jelas dapat dikomunikasikan ke DPJP. Perlu dilakukan sosialisasi melalui komite medik, kepada seluruh dokter supaya menuliskan diagnosis dengan jelas dan bisa terbaca.

Kata Kunci : Ketepatan Kode, Cerebrovascular Disease, Klaim BPJS,
Rumah Sakit
Kepustakaan : 25 (2006-2022)