TINJAUAN PELAKSANAAN PENYIMPANAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP DI BAGIAN FILING RUMAH SAKIT PKU 'AISYIYAH BOYOLALI

Tinjauan Pelaksanaan Penyimpanan Dokumen Rekam Medis Rawat Inap di Bagian Filing Rumah Sakit PKU ‘Aisyiyah Boyolali.
Kegiatan penyelenggaraan rekam medis mencakup penerimaan pasien, pencatatan, pengolahan, pengambilan kembali dan penyimpanan kembali. Berdasarkan hasil survey dalam sistem penjajaran dokumen rekam medis dari 447 drm ditemukan adanya missfile sebanyak 25 dokumen rekam medis, serta penumpukan dokumen rekam medis. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui kebijakan rumah sakit tentang sistem penyimpanan, penjajaran, pengambilan, pengembalian dokumen rekam medis, serta menciptakan sebuah tracer dan slip permintaan.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, dengan pendekatan cross sectional. Subjek penelitian adalah kepala rekam medis dan petugas penyimpanan. Objek penelitian ini adalah dokumen rekam medis, Standar Operasional Prosedur (SOP), dan sarana prasarana. Instrumen penelitian adalah pedoman wawancara , pedoman observasi yang menghasilkan data yang diolah dengan analisa secara deskriptif.
Dari hasil penelitian menunjukkan sistem penyimpanan, sistem penjajaran, pengambilan dan pengembalian dokumen rekam medis sudah sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) yaitu penyimpanan desentralisasi dan penjajaran Straight Numbering Filing dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan sistem penyimpanan dan penjajaran dokumen rekam medis masih ditemukan adanya salah letak (missfile), dan penumpukan DRM, hal ini di karenakan petugas tidak menggunakan tracer pada saat pengambilan dokumen rekam medis, serta kurangnya rak penyimpanan sehingga sistem penyimpanan tidak bisa maksimal. Pelaksanaan pengambilan dan pengambalian menggunakan buku bantu dengan bukti serah terima. Desain tracer menggunakan plastik snellhecter inter X spring file F4 dengan panjang 32 cm lebar 13cm
Pelaksanaan sistem penyimpanan cukup baik akan tetapi perlu adanya penambahan rak guna memudahkan dalam penyimpanan kembali rekam medis, maka petugas harus menggunakan tracer sebagai pedoman penyimpanan dokumen rekam medis, serta dalam pelaksanaan sistem penjajaran sebaiknya sesuai SOP dengan langsung disimpan dan tidak ditumpuk agar lebih rapi.