Tinjauan Ketepatan Pengkodean Diagnosis Stroke Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. RM. Soedjarwadi Klaten tahun 2020

Ketepatan kode sangat berpengaruh terhadap penagihan biaya klaim dan data statistik pelaporan rumah sakit. Berdasarkan survey awal tingkat ketidaktepatan kode diagnosis stroke di Rumah Sakit Jiwa Daerah DR. RM. Soedjarwadi Klaten sebesar 50%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketepatan pengkodean diagnosis stroke.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, dengan pendekatan retrospective. Sampel 205 dokumen rawat inap diagnosis stroke dengan teknik sampel simple random sampling. Instrumen penelitian berupa ICD-10, checklist ketepatan kode diagnosis stroke dan merekam guna wawancara dengan handphone. Metode pengumpulan data berupa pedoman wawancara, pedoman observasi. Pengolahan data dengan collecting, editing, coding, classification, tabulating, penyajian data. Analisis dilakukan secara deskriptif.
Ketepatan kode diagnosis stroke sebesar 148 dokumen tepat dengan persentase 72,20% dan 57 dokumen tidak tepat dengan persentase 27,80%. Faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan kode diagnosis yaitu kesalahan pemberian kode oleh petugas coder, jika tidak ada hasil pemeriksaan penunjang coder harus konfirmasi kepada dokter untuk mengisi lembar siriraj stroke score, kurangnya alat pemeriksaan penunjang untuk mengetahui lebih dalam mengenai diagnosis, lingkungan kerja yang terlalu ramai sehingga mempengaruhi konsentrasi coder.
Kesimpulan masih ditemukannya ketidaktepatan kode karena kesalahan pemberian kode oleh petugas. Penulis menyarankan sebaiknya di lakukan pembaharuan tentang prosedur dan penetapan pemberian kode diagnosis sehingga prosedur berjalan sesuai SOP yang berlaku, dan sebaiknya rumah sakit menyelenggarakan workshop atau pelatihan tentang koding agar petugas lebih teliti sehingga petugas tepat dalam pemberian kode diagnosis.