Tinjauan Keakuratan Kodefikasi dan Penyebab Pengembalian Berkas Klaim Pasien BPJS Rawat Inap di RSUD Prembun Tahun 2020-2021

Tinjauan Keakuratan Kode dan Penyebab Pengembalian Berkas Klaim Pasien BPJS Rawat Inap Berdasarkan Aspek Koding di RSUD Prembun Tahun 2020-2021
Penelitian ini dilatarbelakangi karena belum dilakukannya tinjauan keakuratan kodef dan penyebab pengembalian berkas klaim pasien BPJS rawat inap Berdasarkan Aspek Koding di RSUD Prembun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persentase keakuratan kode diagnosis dan tindakan serta penyebab pengembalian berkas klaim pasien BPJS rawat inap di RSUD Prembun tahun 2020-2021.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah jumlah berkas klaim pasien BPJS yang dikembalikan pada tahun 2020-2021. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah jumlah berkas klaim pasien BPJS rawat inap yang dikembalikan dengan konfirmasi koding pada tahun 2020-2021. Metode pengumpulan yang digunakan adalah observasi dan wawancara, sedangkan untuk pengolahan data meliputi : Collecting, Editing, Coding, Classification, Tabulating dan pengolahan data.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tahun 2020 ditemukan penyebab pengembalian terbanyak yaitu dispute sebanyak 86 berkas (34,96%), sedangkan pada tahun 2021 penyebab pengembalian terbanyak yaitu dispute medis berjumlah 161 berkas (63,89). Persentase ketidakakuratan diagnosis paling tinggi pada tahun 2020 dengan jumlah 19 (22,10%) berkas dan persentase ketidaakuratan kode tindakan pada tahun 2020 dengan jumlah 26 (31,40%) berkas. Faktor-faktor ketidaakuran kode diagnosis dan tindakan di RSUD Prembun yaitu Kebijakan, Sumber Daya Manusia dan kelengkapan dokumen rekam medis.
Dengan hasil yang didapatkan peneliti dapat menyimpulkan penyebab pengembalian dispute koding masih tinggi, oleh karena itu dibutuhkan kerjasama antara tenaga medis dan coder agar pengembalian berkas klaim pasien akibat kode diagnosis maupun tindakan dapat diminimalisisr. Tidak hanya di faktor SDM saja akan tetapi terkait kebijakan pengkodean perlu adanya perhatian agar kesalahan pemberian kode dapat dihindari.

Kata Kunci : Dispute, Keakuratan, BPJS, Pengembalian, diagnosis, tindakan
Klaim, Coding
Kepustakaan : 2006-2019