Tinjauan Keakuratan Kode Diagnosis Pasien BPJS Rawat Jalan Berdasarkan ICD - 10 Di Rumah Sakit Umum Astrini Wonogiri

ABSTRAK
DINA TRI WAHYUNI
Tinjauan Keakuratan Kode Diagnosis Pasien BPJS Rawat Jalan Berdasarkan ICD – 10 Di Rumah Sakit Umum Astrini Wonogiri

Analisis keakuratan kode diagnosis berperan penting dalam pelaporan karena bertujuan untuk meminimalisir kesalahan data, informasi laporan dan ketepatan tarif INA-CBG’s. Berdasarkan studi pendahuluan pada poli unggulan di Rumah Sakit Umum Astrini Wonogiri yaitu poli orthopedi dan poli jantung. Dari 10 dokumen rekam medis pada poli orthopedi sebanyak 9 dokumen (90%) tidak akurat sedangkan pada Poli Jantung dari 10 dokumen rekam medis sebanyak 3 dokumen (30%) tidak akurat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan pengkodean diagnosis, mengetahui jumlah persentase keakuratan dan ketidakakuratan diagnosis serta mengetahui faktor – faktor yang berkaitan dengan ketidakakuratan diagnosis.
Jenis penelitian ini menggunakan desriptif, dengan pendekatan retrospektif. Jumlah populasi yang digunakan sebanyak 5.284 dokumen rekam medis dan besar sempel yang diambil sebanyak 131 dokumen rekam medis. Instrumen yang digunakan adalah checklist, pedoman wawancara, pedoman observasi dan ICD – 10. Analisis data menggunakan ICD – 10 dalam bentuk deskriptif dan tabel.
Hasil penelitian pada prosedur pelaksanaan pemberian kode diagnosis di Rumah Sakit Umum Astrini Wonogiri sudah sesuai dengan SOP No. 21/SPO/RM/VIII/2017. Dari 66 dokumen pada Poli Orthopedi sebanyak 7 dokumen (11%) yang akurat dan 59 dokumen (89%) tidak akurat. Sebanyak 65 dokumen pada Poli Jantung tedapat 56 dokumen (86%) akurat dan 9 dokumen
(14%) tidak akurat. Faktor yang menyebabkan ketidakakuratan yaitu tulisan dokter sulit untuk dibaca, beban kerja petugas coder yang merangkap bagian casemix, assembling dan pelaporan, dan perawat kurang lengkap dalam menulisakan data dan informasi pada dokumen rekam medis.
Keakuratan kode diagnosis di Rumah Sakit Umum Astrini Wonogiri masih rendah. Sebaiknya komite medik melakukan sosialisasi dalam bentuk aturan maupun pedoman terhadap dokter untuk mengisi berkas rekam medis secara jelas agar mudah dibaca dan dimengerti sehingga menghasilkan kode yang akurat. Dapat melakukan analisis beban kerja agar petugas tidak merangkap bagian lain dan lebih fokus terhadap pekerjaan yang sesuai dengan tugasnya serta melakukan pelatihan bagi petugas coder untuk meminimalisir kesalahan dalam proses pengkodean.
Kata Kunci : Keakuratan Kode, BPJS, Rawat Jalan, ICD – 10
Kepustakaan : 28 (2006 – 2021)