Uji antioksidan dan penetapan kadar fenolik dalam daun Teh Hijau (Camellia Sintesis sp.) kemasan dengan metode FREP (Ferric Reducing Antioxidant Power)

Tanaman teh merupakan salah satu tanaman yang termasuk dalam genus Camellia yang banyak tersebar di kawasan Asia Tenggara. Terdapat anggapan di dalam masyarakat tentang teh hijau kemasan yang baik untuk dikomsumsi karena teh hijau yang tidak mengalami fermentasi sehingga memiliki aktivitas antioksidan yang lebih tinggi. Polifenol yang terdapat dalam teh memberikan aktivitas antioksidan yang dapat digunakan untuk mencegah penyakit kardiovaskular, kanker, inflamasi, dan diabetes. Penelitian ini bertujuan untuk menguji antioksidan dan penetapan kadar fenolik teh hijau kemasan dengan metode FRAP. Penelitian ini dilakukan menggunakan kadar simplisia penetapan kadar fenolik dan digunakan spektrofotometer UV-Visibel dengan pereaksi folin ciocalteu dan digunakan asam galat sebagai pembanding. Pengujian aktivitas antioksidan digunakan metode FRAP dengan vitamin C sebagai pembanding yang diukur menggunakan Spektrofotometer UV-Visibel. Kadar total fenolik yang terkandung dalam ekstrak teh hijau A kemasan 0,2604 mg GAE/g teh hijau B kemasan sebesar 0,2656 mg GAE/g ekstrak teh hijau C kemasan sebesar 0,2556 mg GAE/g. Ekstrak teh hijau A kemasan, teh hijau B kemasan dan teh hijau C kemasan memiliki kapasitas antioksidan yang ekuivalen dengan asam askorbat yaitu ekstrak teh hijau A 77,761 mg AAE/g, ekstrak teh hijau B kemasan 76,809 mg AAE/g dan ekstrak teh hijau C kemasan yang ekuivalen dengan asam askorbat yaitu 74,904 mg AAE/g ekstrak. Nilai Antioksian tertinggi adalah ekstrak teh hijau A kemasan 77,761 mg Asam Askorbat Ekuivalen/ gram ekstrak. Dapat disimpulkan teh hijau kemasan A memiliki aktifitas antioksidan dan fenolik lebih tinggi dari pada teh hijau kemasan B maupun C.