KARAKTERISASI DAN PENETAPAN KADAR SAKARIN DALAM SEDIAAN JAMU PELANCAR HAID YANG BEREDAR DI PASAR KOTA KLATEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS DAN SPEKTROSKOPI FTIR

IDENTIFIKASI SAKARIN DALAM SEDIAAN JAMU PELANCAR HAID YANG BEREDAR DI PASAR KOTA KLATEN

Dhiyan Chahyaningrum

Sakarin merupakan salah satu zat kimia sintetik yang tergolong dalam zat aditif makanan atau minuman. Jamu pelancar haid kerap dikonsumsi oleh wanita saat mengalami menstruasi, dan ini akan menjadi hal yang buruk apabila di dalam jamu tersebut terdapat kandungan sakarin. Variasi jamu pelancar haid yang sering dikonsumsi salah satunya kunyit asam. Kandungan sakarin yang rutin dikonsumsi dapat menjadikan seseorang mengalami disfungsi metabolisme. Penelitian ini bertujuan untuk melihat karakteristik dan menentukan kadar sakarin pada sediaan jamu pelancar haid yang beredar di Pasar Kota Klaten.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif ekperimental. Penelitian ini menggunakan metode Uji warna, KLT, dan Spektroskopi FTIR.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 10 sampel kemasan jamu pelancar haid yang dianalisis dengan Uji Besi (III) Klorida/ dan Uji Resorsinol tidak ditemukan adanya sakarin. Pada Uji Kromatografi Lapis Tipis (KLT), tidak terdapat adanya bercak noda maupun Rf yang sama atau hampir mendekati Rf baku pembanding pemanis buatan sakarin. Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa dari 10 sampel jamu pelancar haid yang diperiksa ternyata negatif mengandung pemanis buatan sakarin.