ANALISIS PENGELOLAAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP DI RS PKU MUHAMMADIYAH SUKOHARJO

ABSTRAK
REHANDITA TIARA SAFITRI
Analisis Pengelolaan Dokumen Rekam Medis Rawat Inap di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Sukoharjo

Pengelolaan dokumen rekam medis di rumah sakit guna menunjang tercapainya tertib administrasi dalam rangka upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit. Berdasarkan survei pendahuluan sistem pengelolaan dokumen rekam medis rawat inap di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Sukoharjo masih memiliki kendala yaitu pengisian formulir dokumen rekam medis yang belum lengkap, petugas coding sering menemukan tulisan dokter yang sulit dibaca, dan pada bagian filing masih terjadi missfile dan penumpukan dokumen. Permasalahan tersebut menyebabkan pengelolaan dokumen rekam medis menjadi terhambat dan berdampak pada kualitas penyediaan dokumen rekam medis rawat inap menjadi kurang efisien. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis sistem pengelolaan dokumen rekam medis rawat inap di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Sukoharjo.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Subjek dalam penelitian ini adalah kepala rekam medis, petugas assembling, petugas coding indexing, petugas analising reporting dan petugas filing. Objek pada penelitian ini yaitu pengelolaan dokumen rekam medis rawat inap dan SOP pengelolaan dokumen rekam medis rawat inap. Instrumen penelitian berupa pedoman observasi dan pedoman wawancara. Analisis data disajikan dalam bentuk deskriptif yaitu dengan menguraikan data.
Berdasarkan hasil penelitian, dalam sistem pengelolaan dokumen rekam medis rawat inap masih terdapat dokumen rekam medis yang belum lengkap dan terdapat alur pelaksanaan yang tidak sama dengan SOP di bagian assembling, dokter belum menuliskan diagnosa dan masih terjadi missfile dibagian filing. SOP dibagian assembling dan filing sudah ada, namun untuk bagian coding indexing dan analising reporting tidak menggunakan SOP melainkan menggunakan buku pedoman. Pada faktor 5M (man, machine, methode, material dan money) yang merupakan faktor utama penyebab terhambatnya pengelolaan dokumen rekam medis adalah faktor man, man tersebut berasal dari DPJP dan petugas pengelolaan itu sendiri
Berdasarkan hal tersebut sebaiknya dilakukan sosialisasi ulang terhadap pelaksanaan SOP, mengingat ada kegiatan yang belum sesuai dengan rangkaian yang ada di SOP, sebaiknya petugas assembling dan coding lebih aktif berkomunikasi dengan dokter mengenai kelengkapan pengisian dokumen dan sebaiknya lebih diperhatikan lagi kekurangan-kekurangan yang disebabkan oleh faktor 5M.