Tinjauan Ketepatan Kode Diagnosis Dengue Fever pada Rekam Medis Pasien Rawat Inap Berdasarkan ICD-10 di Rumah Sakit Universitas Sebelas Maret (UNS) Tahun 2022

ABSTRAK
LUTHFI FITRIA ARDHI

Tinjauan Ketepatan Kode Diagnosis Dengue Fever Pada Rekam Medis Pasien Rawat Inap Berdasarkan ICD-10 di Rumah Sakit Universitas Sebelas Maret (UNS) Tahun 2022
Ketepatan kode merupakan pemberian kode diagnosis yang sesuai berdasarkan ICD-10. Ketepatan kode memegang peran sebagai acuan penentu dari besarnya biaya pelayanan kesehatan. Survei yang dilakukan di Rumah Sakit Rumah Universitas Sebelas Maret (UNS) diketahui bahwa dengue fever menempati posisi ke 5 dari 10 besar penyakit rawat inap tahun 2022. Hasil studi pendahuluan diperoleh bahwa 4 dari 10 dokumen yang dikode diagnosis tidak tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketepatan kode diagnosis dengue fever di Rumah Sakit Rumah Universitas Sebelas Maret (UNS) Tahun 2022.
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan retrospektif. Sampel yang digunakan sebanyak 184 sampel dengan teknik sampel jenuh. Metode pengumpulan data dengan cara observasi dan wawancara. Instrumen penelitian berupa pedoman observasi, pedoman wawancara, ICD-10 dan check list. Data diperoleh secara langsung melalui wawancara, observasi dan berkas rekam medis.
Hasil penelitian ini bahwa coding di Rumah Universitas Sebelas Maret (UNS) memiliki kategori yang sangat baik sudah sesuai dengan standar operasional, sehingga didapatkan jumlah ketepatan kode dengue fever sebanyak 171 (92,93%) dokumen dan jumlah kode yang tidak tepat sebanyak 13 (7,07%) dokumen. Ketidaktepatan diklasifikasikan berdasarkan kesalahan dalam pemberian kode sebanyak 1 (7,69%) dokumen, tidak sesuai dengan ICD-10 sebanyak 2 (15,39%) dokumen dan kesalahan karakter ke 4 sebanyak 10 (76,92%) dokumen. Penyebab ketepatan dan ketidaktepatan dikarenakan penulisan anamnesis yang kurang lengkap, petugas koding terdapat tugas lain selain coder, pada sarana prasarana SIMRS pengkodean tidak sesuai dengan ICD-10 Tahun 2010.
Penulis menyarankan sebaiknya petugas koding juga harus lebih teliti dalam membaca diagnosis dokter agar tidak salah dalam memberikan kode serta dapat menganalisis lembar penunjang. Sebaiknya dalam kebijakan atau SPO pengkodean di rumah sakit diperbarui agar kode lebih tepat, untuk SPO yang baik dibuat rinci dan untuk SIMRS seharusnya disesuaikan dengan ICD-10 Tahun 2010.