TINJAUAN TERJADINYA MISSFILE DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN DI UPTD PUSKESMAS DELANGGU KLATEN

Missfile merupakan rekam medis yang hilang dan salah letak pada rak penyimpanan berkas rekam medis di ruang penyimpanan (filling). Pelaksanaan penyimpanan dokumen rekam medis di UPTD Puskesmas Delanggu Klaten masih ditemukan adanya missfile. Penelitian ini bertujuan khusus untuk mengetahui karakteristik petugas rekam medis , mengetahui SOP penyimpanan dokumen rekam medis dan mengetahui sarana dan prasarana penyimpanan dokumen rekam medis di UPTD Puskesmas Delanggu Klaten.
Jenis penelitian deskriptif dan analisis retrospektif yaitu suatu penelitian yang dilakukan untuk mendeskripsikan, menjelaskan, atau menggambarkan suatu fenomena yang terjadi. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah dua Petugas Rekam Medis di UPTD Puskesmas Delanggu Klaten, dan objeknya adalah karakteristik petugas rekam medis di UPTD Puskesmas Delanggu Klaten.
Hasil penelitian mendeskripsikan bahwa karakteristik dari kedua petugas rekam medis hanya satu petugas saja yang merupakan lulusan D3 rekam medis yaitu petugas 1, dan petugas 2 hanya lulusan SMA. Usia dari kedua petugas rekam medis petugas 1 berusia 28 tahun dan petugas 2 berusia 23 tahun masih termasuk usia produktif. Pengalaman berkerja kedua petugas rekam medis ialah petugas 1 bekerja kurang lebih 5 tahun dan petugas 2 bekerja kurang lebih 3 tahun. SOP penyimpanan dokumen rekam medis di UPTD Puskesmas Delanggu Klaten sudah sesuai, dan pra sarana berupa tracer sudah disediakan.
Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa faktor yang mempengaruhi terjadinya Missfile adalah karakteristik tingkat pendidikan yaitu petugas 1 berpendidikan D3 rekam medis dan petugas 2 berpendidikan SMA, usia petugas 1 28 tahun yang memiliki kendala karena beban kerja yang banyak sehingga membuat petugas mudah lelah karena petugas rekam medis di UPTD Puskesmas Delanggu hanya 2 orang saja dan sedangkan pada petugas yang berusia 23 tahun kendalanya kurang mengusai aplikasi Simpus. Lama bekerja petugas bekerja kurang lebih sudah 5 tahun sedangkan petugas 2 bekerja kurang lebih 3 tahun sehingga petugas 1 lebih berpengalaman dalam pekerjaanya. Dari faktor SOP di UPTD Puskesma Delanggu Klaten sudah berpedoman pada SOP tetapi masih ada petugas yang tidak sesuai dengan SOP. Dan dari faktor sarana dan prasarana masih ada petugas rekam medis yang tidak mengunakan tracer pada saat pengambilan dokumen rekam medis. Adapun peneliti memberikan saran untuk perlunya menambah tenaga kerja sesuai dengan pendidikan rekam medis di bagian filling , perlunya pelatihan khusus petugas rekam medis, dan petugas sebaiknya meningkatkan dan ketaatan pegawai rekam medis terhadap SOP tentang penyimpanan.