SISTEM KENDALI PADA PENYIRAMAN TANAMAN OTOMATIS BERBASIS INTERNET OF THINGS (IoT)

Kelembaban tanah sangat berpengaruh terhadap tingkat kesuburan pada tanah, terdapat beberapa pertanian yang di mana kadar air dalam tanah tidak terkontrol dengan baik. Hal ini memungkinkan terjadinya kekurangan kadar air dalam tanah yang dapat memicu kekeringan dan gagal panen pada sebuah kebun pertanian. Hal tersebut sangat berbahaya bagi para petani yang sedang bercocok tanam di kebun terutama ketika musim kemarau. Hadirnya prototipe alat penyiraman tanaman otomatis berbasis iot dengan monitoring blynk ini bertujuan untuk me-monitoring dan mengatur kelembaban tanah dengan mudah dan akurat.
Metode yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data yaitu metode observasi, metode interview atau wawancara, dan studi pustaka. Untuk metode pengembangan sistem yang digunakan oleh peneliti yaitu metode pengembangan sistem prototype yang berisi beberapa tahapan antara lain, inisialisasi, perancangan prorotype, bangun prototype, evaluasi pengguna, dan pengujian.
Hasil pengujian prototype adalah ketika tanah dalam kondisi kering maka sensor soil moisture akan membaca serta mengirimkan bahwa nilai sensor 1 dan otomatis akan menghidupkan pompa dc. Ketika tanah sudah dalam kondisi basah maka sensor soil moisture akan membaca serta mengirimkan nilai sensor 0 sehingga pompa dc otomatis mati. Selain itu, pengguna juga dapat mematikan atau menyalakan pompa dc melalui blynk sesuai dengan kebutuhan, dengan catatan ketika sensor membaca tanah kering (nilai sensor 1) jika tanah basah (nilai sensor 0) maka tombol switch tidak berfungsi. Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan kinerja prototipe alat penyiraman tanaman otomatis berbasis Internet of Things (IoT) dengan monitoring blynk dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan yang diharapkan.