Rancang Bangun Sistem Monitoring Suhu, Kelembaban dan Gas Amonia Pada Kandang Sapi Berbasis Internet Of Things

Sapi adalah hewan ternak yang umumnya dipelihara oleh masyarakat, terutama di daerah pedesaan. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2021 populasi sapi potong mencapai 17.977.214 ekor, mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat sebanyak 17.440.393 ekor. Faktor lingkungan pada kandang sapi dapat langsung mempengaruhi ternak, menyebabkan stres akibat suhu ekstrem baik panas maupun dingin, sehingga menimbulkan turunnya konsumsi pakan dan ketidaknyamanan. Kadar gas amonia yang tinggi dari limbah kotoran sapi dapat mempengaruhi ketahanan sapi terhadap penyakit dan menurunkan produktivitas sapi serta dapat menimbulkan masalah kesehatan bagi masyarakat sekitar. Penelitian ini bertujuan untuk merancang sebuah sistem monitoring lingkungan kandang sapi berbasis Internet of Things (IoT). Metode dalam penelitian ini menggunakan beberapa tahapan yaitu pengumpulan data, analisa kebutuhan, desain, perancangan dan pengujian. Sistem yang dibuat dapat memantau suhu, kelembaban dan gas amonia pada lingkungan kandang sapi dan menampilkan informasi tersebut pada aplikasi mobile. Dalam aplikasi mobile tersebut dapat menampilkan informasi dari nilai sensor dalam kategori tinggi, sedang, dan rendah selama pemantauan berlangsung. Teknik pengujian alat dilakukan dengan 10 sampel, hasilnya pendeteksi suhu mempunyai tingkat akurasi sebesar 91.13 %, pendeteksi kelembaban menunjukan nilai sebesar 94.52% dan pendeteksi gas amonia menunjukan nilai paling tinggi sebesar 34.8 ppm pada jarak 10 cm dan paling kecil sebesar 6.6 ppm pada jarak 100 cm. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sistem IoT yang dikembangkan efektif dalam memantau parameter penting seperti suhu, kelembaban, dan gas amonia secara real-time. Hal ini dapat meningkatkan efisiensi bagi peternak dalam memonitoring kondisi lingkungan kandang, yang sebelumnya dilakukan secara manual.