Formulasi Sediaan Hair Tonik Dari Kombinasi Ekstrak Etanol Daun Seledri (Apium graveolens L.) dan Daun Pandan Wangi (Pandanus amarylifolius Roxb.) Sebagai Perangsang Pertumbuhan Rambut pada Kelinci (New Zealend White)

Kerontokan rambut lebih dari 100 helai setiap harinya yang berakhir dengan kebotakan merupakan problema estetis yang banyak dialami oleh orang dewasa. Daun seledri dan pandan wangi telah dikenal memiliki aktivitas penyubur rambut karena mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, tannin hingga saponin. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui ekstrak etanol daun seledri dan daun pandan wangi dengan perbandingan kosentrasi (2,5%:7,5%), (5%:5%) dan (7,5%:2,5%) dapat diformulasikan dalam bentuk sediaan hair tonik dan mengetahui formula yang paling stabil dan baik dalam memicu pertumbuhan rambut selama 28 hari.
Metode penelitian yang digunakan yaitu Tanaka dengan mencukur rambut 3 kelinci pada bagian punggung dengan pembagian 6 area kelompok perlakuan sesuai dengan dosis ±1 ml setiap hari. Area I: FI, II: FII, III: FIII, IV: F0, V: K(+) dan VI: K(N). Pengukuran panjang rambut dan pengamatan kestabilan sediaan hair tonik dilakukan tiap 7 hari selama penyimpanan 28 hari berdasarkan parameter warna, bau, tekstur, pH, bobot jenis serta viskositas.
Hasil pengukuran aktivitas pertumbuhan rambut menggunakan jangka sorong menunjukkan bahwa formula II sediaan hair tonik kombinasi ekstrak etanol daun seledri dan pandan wangi dengan perbandingan kosentrasi (5%:5%) menunjukkan aktivitas yang paling baik dengan hampir menyamai kontrol positif (minoxidile 2%). Hasil uji stabilitas menunjukkan bahwa formula II memiliki stabilitas fisik yang paling baik dibandingkan dengan formula lainnya dari segi organoleptik, homogenitas, penurun pH dan bobot jenis serta kenaikan viskositas yang tidak terlalu signifikan.