Perbandingan Pengujian Aktivitas Antioksidan Sediaan Lip Tint Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus Polyrhizus) Dengan Metode DPPH Dan ABTS

Senyawa antioksidan merupakan substansi yang diperlukan tubuh untuk menetralisir radikal bebas dan mencegah kerusakan yang ditimbulkan oleh radikal bebas. Salah satu tanaman yang mengandung senyawa antioksidan yaitu Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus Polyrhizus). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai IC50 pada ekstrak Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus Polyrhizus) dan untuk mengetahui apakah ekstrak Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus Polyrhizus) dapat diformulasikan sebagai sediaan lip tint dan mengetahui aktivitas antioksidan dari sediaan lip tint. Pembuatan ekstrak kulit buah naga merah dilakukan dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Pengujian antioksidan metode DPPH dan ABTS menggunakan spektrofotometri UV-Vis. Sediaan Lip Tint dibuat menjadi empat formula yairu F0, F1, F2, F3 dengan konsentrasi ekstrak berturut-turut yaitu 15%, 20%, 25%. Ekstrak kulit buah naga merah (hylocereus polyrhizus) dan keempat formula tersebut diuji aktivitas antioksidan menggunakan metode yang berbeda yaitu, metode DPPH dan ABTS. Nilai IC50 uji antioksidan ekstrak dengan metode DPPH yitu sebesar 14,21 05µg/mL dan dengan metode ABTS sebesar 1,386 05µg/mL. Nilai IC50 formula sedaiaan lip tint yang mengandung ekstrak kulit buah naga merah (hylocereus polyrhizus) dengan metode DPPH paling kuat terdapat pada formula 3 yaitu sebesar 13,05µg/mL, dan dengan metode ABTS paling kuat terdapat pada Formula 1 yaitu sebesar 1,946 µg/mL. Secara keseluruhan, hasil p-velue yaitu kurangdari 0,05 menunjukkan bahwa IC50 DPPH dan ABTS ada perbedaan signifikan.