Analisis efektivitas Biaya Penggunaan Antibiotik Pasien Demam Tifoid Rawat Inap RSUD Dr. Moewardi Surakarta

Demam tifoid merupakan penyakit infeksi sistematik dan bersifat akut yang menyerang usus halus, yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. Terapi awal yang diberikan pada penderita yaitu antibiotik, pilihan antimikroba pilihan kemenkes yaitu seftriakson, sefotaksim, thiamphenikol dan sefiksim. Ketidak tepatan terapi menyebabkan lama perawatan sehingga biaya pengobatan semakin mahal. Cost Effectiveness Analysis (CEA) merupakan salah satu langkah untuk memulai perbandingan manfaat kesehatan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui berapa lama rawat inap, penurunan suhu, besar biaya yang dikeluarkan oleh pasien, dan antibiotik mana yang paling cost effectiveness.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Cost Effectiveness Analysis (CEA) pengumpulan data secara noneksperimental dan hasil analisis di estimasi dari perspektif Rumah Sakit. Hasil dari penelitian ini yaitu antibiotik yang paling banyak digunakan yaitu antibiotik infus levofloxacin 500mg/100ml besar biaya penggunaan antibiotik Rp.1.299.670, dan antibiotik yang paling cost effectiveness yaitu antibiotik injeksi Ceftriaxone 1000mg besar biaya penggunaan antibiotik Rp 201.585.