Pengembangan Early Warning System Kebocoran Gas Berbasis IoT

Kebakaran adalah salah satu bencana yang sering terjadi di rumah tangga, disebabkan oleh berbagai faktor seperti korsleting listrik, rokok, dan kebocoran gas. Salah satu penyebab utama kebakaran rumah tangga adalah kebocoran gas LPG yang tidak terdeteksi. Untuk mengatasi masalah ini, penelitian ini bertujuan mengembangkan sistem Early Warning System Kebocoran Gas berbasis Internet of Things (IoT) yang dapat mendeteksi kebocoran gas dan keberadaan api, memberikan peringatan dini melalui notifikasi Telegram, serta secara otomatis melakukan tindakan pemadaman jika terdeteksi kebocoran gas atau api.

Penelitian ini menggunakan metode prototyping yang melibatkan beberapa tahap: pengumpulan kebutuhan, desain sistem, implementasi, dan pengujian. Sistem ini menggunakan NodeMCU ESP8266 sebagai mikrokontroler utama yang terintegrasi dengan sensor gas MQ-2 dan sensor api untuk mendeteksi kondisi bahaya. Data dari sensor diproses oleh mikrokontroler, yang kemudian memicu mekanisme keselamatan seperti kipas dan pompa air, serta mengirimkan notifikasi real-time melalui Telegram untuk memberi peringatan kepada pengguna. Pengujian dilakukan melalui dua skenario utama: mengukur durasi waktu antara deteksi kebocoran gas pada Serial Monitor dan waktu penerimaan notifikasi pada Telegram, serta mengevaluasi efektivitas penggunaan kipas dalam menurunkan konsentrasi gas.

Hasil pengujian menunjukkan bahwa rata-rata selisih waktu antara deteksi kebocoran gas dan penerimaan notifikasi adalah 5 detik, menandakan bahwa sistem memiliki respons yang cepat dan efisien. Pengujian efektivitas kipas menunjukkan bahwa sistem dapat menurunkan konsentrasi gas secara efektif dengan rata-rata efektivitas 20,26%. Pada pengujian jarak, efektivitas pengurangan gas pada jarak 5 cm adalah 23,6%, sedangkan pada jarak 10 cm adalah 10,36%. Kesimpulannya, sistem ini efektif dalam mendeteksi kebocoran gas dan api serta memberikan perlindungan yang lebih baik terhadap risiko kebakaran.