ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DOMINAN PADA PRODUKSI PUTIH, DYEING, DAN PRINTING MENGGUNAKAN METODE CONTROL CHART DI PT SARI WARNA ASLI UNIT 1 KARANGANYAR

Pengendalian kualitas merupakan hal yang sangat diperlukan agar tujuan, perencanaan dan kebijakan suatu perusahaan dalam menghasilkan produk tercapai. PT. Sari Warna Asli Unit 1 merupakan perusahaan yang bergerak pada produksi Dyeing, Finishing, dan Printing. Pada bulan Januari 2023 untuk hasil produksi terbanyak pada putih (kain oxford lebar) adalah 202.023 yard, dyeing (kain oxford pendek) adalah 406.686 yard, dan printing (kain sarung) adalah 122.199 yard, namun pada hasil produksi kain-kain dominan tersebut masih terdapat BS (defect) atau produk cacat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengendalian kualitas pada produk kain dominan pada produksi putih, dyeing, dan printing serta memberikan rekomendasi untuk meningkatkan kualitas pada produk dominan tersebut. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan laporan hasil inspeksi tahun 2022 yang diperoleh dari departemen PPC. Hasil analisis data menggunakan diagram pareto, kecacatan terbanyak pada produksi putih (kain oxford lebar) adalah flek obat dengan persentase 21,99%, pada produksi dyeing kain (oxford pendek) adalah bekas melipat dengan persentase 21,79%, pada produksi printing (kain sarung) adalah gagal warna dengan persentase 20,20%. Hasil perhitungan C-Chart kecacatan dominan produksi putih (flek obat) nilai UCL sebesar 2687,85; CL sebesar 2536,75; LCL sebesar 2385,65. Kecacatan dominan produksi dyeing (bekas melipat) nilai UCL sebesar 6711,22; CL sebesar 6469,92; dan LCL sebesar 6228,6. Kecacatan dominan produksi printing (gagal warna) nilai UCL sebesar 1891,01; CL sebesar 1764,98; dan LCL sebesar 1638,94. Pada bulan-bulan tertentu kecacatan tersebut berada di luar batas kendali (out of control). Hasil analisis fishbone diagram, faktor-faktor penyebab kecacatan dominan pada produksi kain putih, dyeing, dan printing adalah dari faktor lingkungan, metode, mesin, manusia, dan bahan baku. Rekomendasi meningkatkan kualitas produksi kain putih, dyeing, dan printing adalah selalu menjaga kebersihan ventilasi dan lantai, mengkaji ulang SOP, menjaga kebersihan maintenance, pengadaan spare part baru (pengganti), mengevaluasi jadwal maintenance paling lambat 6 bulan sekali, training semua karyawan setiap 3 bulan sekali. Menentukan standarisasi grey.