Analisis Beban Kerja Fisik Karyawan Divisi Garment pada Departemen Sewing PT. Dan Liris Menggunakan Metode Full Time Equivalent (FTE) dan Workload Analisys (WLA)

Sektor industri tekstil khususnya di Indonesia sedang mengalami perkembangan. Tenaga kerja sebagai salah satu faktor produksi memiliki peran yang sangat krusial bagi suatu industri, sehingga dibutuhkan tenaga kerja yang terampil, berkualitas, dan professional. Dalam mencapai target produksi, tenaga kerja dituntut untuk dapat bekerja sesuai dengan target produksi yang sudah ditetapkan. Hal ini dapat menimbulkan beban kerja fisik yang terlalu berlebihan.
Permasalahan yang peneliti temukan adalah tidak tercapainya target produksi sesuai waktu yang telah ditentukan oleh perusahaan. Pada penelitian yang telah dilakukan, diketahui bahwa terdapat 680 pcs pakaian yang harus diselesaikan selama empat hari. Tetapi target tersebut selesai selama enam hari. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis beban kerja karyawan departemen sewing agar dapat diketahui kebutuhan jumlah tenaga kerja yang optimal.
Pada penelitian ini, perhitungan kebutuhan tenaga kerja menggunakan metode Full Time Equivalent (FTE) dan Workload Analysis (WLA). Berdasarkan metode perhitungan Full Time Equivalent (FTE) dapat diketahui bahwa jumlah tenaga kerja yang awalnya 20 karyawan, dikarenakan adanya 6 kategori beban kerja yang overload, maka jumlah tenaga kerja usulan berjumlah 26 karyawan. Berdasarkan metode perhitungan Workload Analysis (WLA) dapat diketahui bahwa jumlah tenaga kerja yang awalnya 20 karyawan, dikarenakan adanya 8 kategori beban kerja yang high, maka jumlah tenaga kerja usulan berjumlah 28 karyawan.