Hubungan Kualitas Kehidupan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Administsrasi di Rumah Sakit Muhammadiyah Selogiri

Hubungan Kualitas Kehidupan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Administrasi Rumah Sakit

Kualitas kehidupan kerja merupakan aspek penting dalam meningkatkan kinerja pegawai. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara kualitas kehidupan kerja dan kinerja pegawai administrasi Rumah Sakit Muhammadiyah Selogiri. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan desain cross-sectional. Populasi penelitian adalah seluruh pegawai administrasi Rumah Sakit Muhammadiyah Selogiri yang berjumlah 30 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada responden. Data dianalisis dengan menggunakan regresi linear sederhana.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara kualitas kehidupan kerja dan kinerja pegawai administrasi Rumah Sakit Muhammadiyah Selogiri. Koefisien determinasi (R2) sebesar 0.098 menunjukkan bahwa bahwa pengaruh variabel independen (Kualitas Kehidupan Kerja) terhadap variabel dependen (Kinerja Pegawai) adalah sebesar 9,8% dan sisanya 90,2% disebabkan oleh faktor lain. Koefisien regresi X sebesar 0.236 menyatakan bahwa setiap penambahan nilai kualitas kehidupan kerja bertambah sebesar 0.236, koefisien regresi tersebut bernilai positif sehingga dapat dikatakan bahwa arah pengaruh variabel X terhadap variabel Y adalah positif. Nilai Sig. (0.091) lebih dari 0.05 maka Ha ditolak dan Ho diterima, jadi variabel X (Kualitas Kehidupan Kerja) tidak berpengaruh terhadap variabel Y (Kinerja Pegawai).

Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa Meskipun terdapat hubungan positif antara kualitas kehidupan kerja dan kinerja, pengaruh kualitas kehidupan kerja tergolong lemah dan tidak signifikan secara statistik. Artinya, tidak terdapat cukup bukti untuk menyimpulkan bahwa kualitas kehidupan kerja secara pasti meningkatkan kinerja pegawai. Penelitian ini memberikan kontribusi awal dalam memahami hubungan antara kualitas kehidupan kerja dan kinerja pegawai administrasi. Meskipun hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan positif, pengaruhnya tidak signifikan secara statistik. Penelitian lebih lanjut dengan desain yang lebih kuat dan mempertimbangkan faktor-faktor lain yang relevan diperlukan untuk memberikan pemahaman yang lebih komprehensif.