Tinjauan Keakuratan Pengkodean Diagnosis dan Prosedur Medis Kasus Obsgyn di Rumah Sakit Umum Mitra Pedan

Tinjauan Keakuratan Pengkodean Diagnosis dan Prosedur Medis Kasus
Obsgyn di Rumah Sakit Umum Mitra Pedan
Rumah Sakit Umum Mitra Pedan merupakan rumah sakit tipe D.
Berdasarkan Hasil studi pendahuluan yang dilakukan di Rumah Sakit Umum
Mitra Pedan. Dari 10 dokumen rekam medis pasien kasus obsgyn sebanyak 4
dokumen dengan presentase 40% tidak akurat. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui presentase keakuratan dan ketidakakuratan kode diagnosis,
mengetahui presentase keakuratan dan ketidakakuratan prosedur medis serta
mengetahui faktor-faktor yang berkaitan dengan ketidakakuratan kode diagnosis
dan prosedur medis kasus obsgyn.
Jenis penelitian ini menggunakan deskriptif, dengan pendekatan
retrospektif. Jumlah populasi yang digunakan sebanyak dokumen rekam meds
dan besar sampel yang diambil sebanyak 169 dokumen rekam medis. Teknik
pengambilan sampel dilakukan dengan cara Simple Random Sampling . Instrumen
yang digunakan pedoman wawancara, pedoman observasi, ICD-10, ICD-9CM,
Checklist, alat recorder
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 169 dokumen diperoleh
keakuratan sejumlah 153 dokumen dengan presentase 99% dan 16 dokumen
dengan presentase 9% yang tidak akurat, yang dibagi menjadi 2 klasifikasi yaitu
salah pemberian kode sebanyak 12 dokumen rekam medis ( 75% ) serta tidak
dikode sebanyak 4 dokumen rekam medis ( 25% ) , sedangkan keakuratan
prosedur medis dari 169 dokumen diperoleh keakuratan sejumlah 168 dengan
presentase 99% dan 1 dokumen dengan presentase 1% yang tidak akurat, dan
diklasifikasikan yaitu tidak dikode sebanyak 1 dokumen. Faktor yang berkaitan
dengan ketidakuratan kode diagnosis dan prosedur medis yaitu tulisan dokter yang
sulit dibaca, dan kelengkapan isi dokumen rekam medis yang belum lengkap,
tenaga rekam medis ( coder )
Keakuratan kode Diagnosis dan Prosedur medis Kasus Obsgyn di Rumah
Sakit Umum Mitra Pedan tingkat keakuratannya sudah baik, untuk meningkatkan
keakuratan peneliti menyarankan sebaiknya dokter melengkapi dalam
memberikan diagnosis maupun prosedur medis agar mempermudah coder dalam
memberikan kode sehingga menghasilkan kode yang akurat, dapat melakukan
analisis beban kerja agar petugas tidak merangkap bagian lain dan lebih fokus
terhadap pekerjaan yang sesuai dengan tugasnya.