Hubungan Keakuratan Kode Diagnosis Typhoid Fever dengan Persetujuan Klaim Badan Penyelenggara Jaminan Sosial di Rumah Sakit Nirmala Suri Sukoharjo

Kode diagnosis pasien memegang peran penting sebagai acuan penentuan dari besar biaya atau tarif pelayanan kesehatan. Keakuratan kode diagnosis merupakan hal yang penting yang harus diperhatikan oleh tenaga rekam medis termasuk pada kasus Typhoid Fever. Berdasarkan survei awal terhadap 10 dokumen rekam medis ditemukan 7 kode akurat disetujui BPJS, 2 kode akurat tidak disetujui BPJS dan 1 kode tidak akurat dengan klaim tidak disetujui. Tujuan penelitian untuk mengetahui Keakuratan Kode Diagnosis Typhoid Fever dengan Persetujuan Klaim Badan Penyelenggara Jaminan Sosial di Rumah Sakit Nirmala Suri Sukoharjo.
Metode penelitian yaitu penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional, pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara. Sampel penelitian sebanyak 117 dokumen rekam medis dengan menggunakan teknik total sampling. Instrumen penelitian ini yaitu pedoman wawancara dan pedoman observasi, ICD-10, checklist, dan SPSS. Pengolahan data dengan collecting, editing, coding, classification, tabulating, dan penyajian data. Analisis univariat dan bivariat menggunakan aplikasi SPSS versi 25 dengan uji statistik yang digunakan yaitu uji Fisher’s Exact Test.
Hasil penelitian menunjukkan keakuratan kode diagnosis Typhoid Fever yang akurat sebanyak 106 (90,6%) sedangkan keakuratan kode diagnosis Typhoid Fever yang tidak akurat sebanyak 11 (9,4%). Persetujuan klaim BPJS diperoleh hasil berkas klaim yang disetujui sebanyak 106 (90,6%) sedangkan berkas klaim yang tidak disetujui sebanyak 11 (9,4%). Dari hasil perhitungan dengan menggunkan aplikasi SPSS diperoleh hasil nilai p kurang dari 0,000 sehingga p kurang dari 0,05 maka H0 ditolak dan dinyatakan ada hubungan. Artinya ada hubungan antara keakuratan kode diagnosis Typhoid Fever dengan persetujuan klaim BPJS di Rumah Sakit Nirmala Suri Sukoharjo Tahun 2023.
Penulis menyarankan sebaiknya dalam melakukan pengodean petugas coder memperhatikan lembar-lembar penunjang medis. Perlu adanya sosialisasi ke DPJP terkait dengan ketepatan waktu pengisian resume medis guna keperluan klaim