Evaluasi Kualitas Kode Diagnosis Tuberculosis Pasien Rawat Inap Pada Rekam Medis di RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen Tahun 2023

Tuberculosis salah satu penyakit yang dapat menyebabkan kematian seseorang. Di Indonesia penemuan kasus tuberculosis masih dapat dijumpai salah satunya di rumah sakit milik pemerintah yang berada di Kabupaten Sragen. Salah satu pelayanan non-medis yaitu rekam medis akan menghasilkan informasi salah satunya tentang kode diagnosis. Untuk mendapatkan kode yang sesuai maka harus memahami kualitas kode. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kualitas kode diagnosis pasien tuberculosis rawat inap pada rekam medis.
Penelitian ini bersifat deskripsi pendekatan retrospektif dengan mengobservasi 50 dokumen rekam medis dan mewawancarai petugas koding. Variabel pada penelitian ini yaitu keakuratan, konsistensi, kelengkapan dan ketepatan waktu pemberian kode diagnosis tuberculosis pasien rawat inap. Dalam penelitian ini pengelohan data diawali dengan collecting, editing, coding, klasifikasi, tabulasi data dan terakhir penyajian data. Pada penelitian akan dilakukan analisis secara deskriptif yang akan dijabarkan dalam bentuk persentase, tabel, grafik dan narasi.
Hasil penelitian ini didapatkan bahwa evaluasi terhadap kode diagnosis pasien tuberculosis yang akurat 35 dokumen (70%), kode lengkap 47 dokumen (94%), konsisten tidak dapat dilakukan dan rata-rata waktu 5 menit apabila hasil pemeriksaan lengkap. Penyebab utama yaitu kode diagnosis tidak akurat, diagnosis tidak dikode, salah pada karakter ke 4 dan salah penulisan dagger dan arterisk. Dari hasil tersebut kualitas kode diagnosis masih perlu perbaikan karena kualitas kode termasuk hal terpenting dalam pengkodean untuk mendapatkan ketepatan dan kecepatan pengkodean penyakit.
Dari hasil penelitian yang dilakukan penulis menyarankan sebaiknya dilakukan analisis kelengkapan kode agar tidak berdampak pada data pelaporan. Sebaiknya dalam menentukan kode lebih teliti agar tidak terjadi kesalahan.