Hubungan Ketepatan Penulisan Terminologi Medis dengan Keakuratan Kode Diagnosis Penyakit Dalam di RSUD Waras Wiris Boyolali Tahun 2023

ABSTRAK

VITASARI

Hubungan Ketepatan Penulisan Terminologi Medis dengan Keakuratan Kode Diagnosis Penyakit Dalam di RSUD Waras Wiris Boyolali Tahun 2023

Keakuratan kode diagnosis memiliki peran penting sebagai dasar pembuatan statistik rumah sakit untuk mengetahui laporan morbiditas dan laporan mortalitas. Berdasarkan survei awal ketidaktepatan penulisan mencapai 40% dan ketidakakuratan mencapai 60%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara ketepatan penulisan terminologi medis dengan keakuratan kode diagnosis penyakit dalam di RSUD Waras Wiris Boyolali.
Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi sebanyak 806 dokumen rekam medis dan sampel 100 dokumen rekam medis dengan teknik pengambilan simple random sampling. Instrumen penelitian berupa pedoman observasi dan wawancara, checklist, ICD-10, dan SPSS versi 23. Pengolahan data dengan penyusunan data, editing, coding, classification, tabulating, dan penyajian data. Analisis dilakukan secara univariat dan bivariat.
Persentase ketepatan penulisan terminologi medis sebesar 61 dokumen (61%), sedangkan ketidaktepatan penulisan terminologi medis sebesar 39 dokumen (39%). Persentase keakuratan kode diagnosis penyakit dalam sebesar 72 dokumen (72%), sedangkan ketidakakuratan kode diagnosis penyakit dalam sebesar 28 dokumen (28%). Data tersebut dianalisis dengan menggunakan aplikasi SPSS versi 23, sehingga dapat diketahui p = 0,073. berdasarkan hasil perhitungan tersebut maka, p˃0,05 sehingga tidak terdapat hubungan antara ketepatan penulisan terminologi medis dengan keakuratan kode diagnosis penyakit dalam di RSUD Waras Wiris Boyolali tahun 2023. Faktor-faktor ketidaktepatan penulisan terminologi medis dan ketidakakuratan kode diagnosis penyakit dalam antara lain tenaga medis, coder, dan ketidaklengkapan dokumen rekam medis.
Saran untuk komite medik sebaiknya dapat melakukan evaluasi rutin dan sosialisasi secara berkala untuk para dokter terkait penggunaan singkatan baku yang digunakan dalam lingkup pelayanan kesehatan, pengisian dokumen secara lengkap dan menuliskan diagnosis yang jelas serta bagian pendidikan dan pelatihan dapat mengirimkan coder untuk mengikuti pelatihan pengkodean dengan tujuan meningkatan keakuratan kode.