ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN OBAT GENERIK BERDASARKAN METODE ABC, EOQ, DAN ROP DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH Dr. ARIF ZAINUDIN SURAKARTA

Analisis Perencanaan Dan Pengendalian Obat Generik Berdasarkan Metode ABC, EOQ, dan ROP Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. Arif Zainudin Surakarta.

Obat generik merupakan obat dengan nama resmi International Non Propietary Names (INN) yang ditetapkan dalam farmakope indonesia untuk zat berkhasiat yang dikandungnya. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan peneliti diketahui bahwa dalam proses perencanaan dan pengadaan obat generik di RSJD Dr. Arif Zainudin menggunakan metode konsumsi dan masih terdapat kendala pada prediksi ketersediaan barang dan lead time. Perencanaan dan pengelolaan obat yang kurang baik akan menyebabkan terjadinya penumpukan obat dan kekosongan obat, oleh karena itu diperlukan perencanaan yang tepat sehingga rumah sakit dapat mengantisipasi kebutuhan investasi dimasa mendatang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perencanaan dan pengendalian obat generik di RSJD Dr. Arif Zainudin berdasarkan metode ABC, EOQ, dan ROP.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder. Data sekunder pada penelitian ini adalah laporan pemakaian obat Bulan Oktober-Desember tahun 2023.
Hasil penelitian menunjukan bahwa analisis ABC terhadap nilai pemakaian obat mengelompokkan 3 jenis obat ke dalam kelompok A dengan total pemakaian 522.960 item (67,81%), 8 jenis obat ke dalam kelompok B dengan total pemakaian 208.719 item (27,06%), dan 105 jenis obat ke dalam kelompok C dengan total pemakaian 39.576 item (5,13%). Dari sisi investasi, kelompok A terdapat 5 jenis obat dan menyerap Rp 269.475.145,- (71,63%) dari total investasi obat generik, kelompok B terdapat 7 jenis obat dan menyerap Rp 84.728.196,- (22,52%), dan kelompok C terdapat 104 jenis obat yang menyerap Rp 22.020.87,- (5,85%). Hasil perhitungan EOQ jumlah pemesanan optimal kelompok A tertinggi pada obat Trihexypenidil 2 mg dengan hasil EOQ 1.725 item. Titik pemesanan kembali (ROP) kelompok A tertinggi pada obat Trihexypenidil 2 mg dengan hasil ROP 246.114 item, guna menghindari kekurangan stok.
Saran yang diberikan pada rumah sakit penerapan metode analisis ABC untuk memberikan prioritas obat yang berbeda supaya tidak terjadi penumpukan obat serta perlu menerapkan metode EOQ agar dapat memberikan jumlah yang paling ekonomis dalam melakukan pemesanan tiap obat. Rumah sakit juga perlu menerapkan metode ROP dalam melakukan pemesanan obat agar terhindar dari kekurangan stok.