PREDIKSI KEBUTUHAN TEMPAT TIDUR RAWAT INAP BERDASARKAN INDIKATOR BARBER JOHNSON DI RUMAH SAKIT UMUM ISLAM YAKSSI GEMOLONG SRAGEN TAHUN 2024-2028

ABSTRAK

DEVANA AUDRY DWI FEBRIANI

Prediksi Kebutuhan Tempat Tidur Rawat Inap Berdasarkan Indikator Barber Johnson Di Rumah Sakit Umum Islam Yakssi Gemolong Sragen Tahun 2024-2028

Informasi mengenai kenaikan dan penurunan jumlah pasien dan jumlah tempat tidur rawat inap dapat digunakan sebagai bahan perencanaan untuk memprediksi keadaan yang selanjutnya demi meningkatkan mutu pelayanan di rumah sakit. Memberikan gambaran BOR, LOS, TOI, dan BTO pada setiap periode yang kemudian dapat digunakan untuk memperkirakan keefisienan yang dapat dicapai. Mengingat pentingnya pengelolaan tempat tidur untuk pelaporan statistik rumah sakit, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prediksi kebutuhan tempat tidur rawat inap berdasarkan indikator Barber Johnson di Rumah Sakit Umum Islam Yakssi Gemolong Sragen Tahun 2024-2028.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan retrospektif. Metode pengumpulan data dengan observasi dan wawancara. Populasi dalam penelitian ini adalah rekapitulasi sensus harian rawat inap tahun 2019-2023 dengan teknik sampel jenuh. Pengolahan data dengan collecting, editing, klasifikasi, tabulasi, perhitungan, dan penyajian data.
Hasil penelitian ini menunjukkan hasil perhitungan BOR, LOS, TOI, dan BTO tahun 2019-2023. BOR tertinggi pada tahun 2023 57,39%, LOS tertinggi pada tahun 2019 dan 2021 5 hari, TOI tertinggi pada tahun 2021 15 hari, dan BTO tertinggi pada tahun 2021 61 kali/tahun. Hasil perhitungan trend tahun 2019-2023 hari perawatan mengalami kenaikan, BOR mengalami kenaikan, LOS mengalami penurunan, TOI mengalami penurunan, dan BTO mengalami kenaikan. Hasil prediksi tahun 2024-2028 hari perawatan tertinggi pada tahun 2028 11.093 pasien, BOR tertinggi pada tahun 2028 65,33%, LOS tertinggi pada tahun 2024-2025 3 hari, TOI tertinggi pada tahun 2024 4 hari, dan BTO tertinggi pada tahun 2028 87 kali/tahun. Hasil prediksi kebutuhan tempat tidur rawat inap tertinggi pada tahun 2027-2028 sebanyak 40 TT.
Kesimpulan dari penelitian ini indikator BOR belum memenuhi standar ideal Barber Johnson dan hasil prediksi kebutuhan tempat tidur rawat inap lebih rendah dari jumlah tempat tidur tersedia. Saran yang dapat peneliti berikan sebaiknya rumah sakit melakukan promosi pelayanan rumah sakit dan melakukan peningkatan pelayanan rumah sakit dengan cara meningkatkan pengetahuan petugas pelayanan kesehatan, menanamkan perilaku SDM yang baik, memperhatikan karir dan kesejahteraan petugas.

Kata Kunci : Trend, Prediksi, Barber Johnson, Rawat Inap
Kepustakaan : 22 (2016-2022)