Hubungan Kepadatan Penduduk dengan Kejadian Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Sukoharjo

ABSTRAK

HANIF RISKI ANANDA

Hubungan Kepadatan Penduduk dengan Kejadian Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Sukoharjo

Demam berdrah dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti. Jumlah kasus DBD di Indonesia pada tahun 2022 adalah 143.184 kasus dengan jumlah kasus kematian mencapai 1.236 kasus. Sukoharjo merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa Tengah dengan penambahan kasus DBD yang tinggi. Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo, dapat diketahui bahwa terdapat Kecamatan yang memiliki kepadatan penduduk yang tinggi dan jumlah kejadian penyakit DBD tinggi. Sehingga penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui tentang hubungan kepadatan penduduk dengan kejadian penyakit DBD.

Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional, variabel penelitian menggunakan variabel bebas yaitu kepadatan pennduduk di Kabupaten Sukoharjo dan variabel terikat yaitu kejadian penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Sukoharjo. Populasi penelitian ini sebanyak 233 kasus DBD dan sampel seluruh total kejadian penyakit DBD dengan

sampel jenuh. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan observasi Hasil penelitian ini menunjukkan kepadatan penduduk di Kabupaten Sukoharjo terindikasi padat sejumlah 5 Kecamatan yaitu Mojolaban, Grogol, Baki, Gatak, dan Kartasura sedangkan kepadatan penduduk di Kabupaten Sukoharjo terindikasi tidak padat sejumlah 7 Kecamatan yaitu Weru, Bulu, Tawangsari, Nguter, Sukoharjo, Bendosari, dan Polokarto. Kejadian penyakit DBD di Kabupaten Sukoharjo terindikasi tinggi sejumlah 5 Kecamatan, yaitu Weru, Sukoharjo, Bendosari, Polokarto, dan Kartasura sedangkan Kejadian penyakit DBD di Kabupaten Sukoharjo terindikasi rendah sejumlah 7 Kecamatan yaitu Bulu, Tawangsari, Nguter, Mojolaban, Grogol, Baki, dan Gatak. Perhitungan uji statistik Chi-Square menggunakan SPSS untuk mengetahui hubungan antara kepadatan penduduk dengan kejadian DBD di Kabupaten Sukoharjo dengan hasil akhir nilai p=0,198>0,05

Kesimpulan dari penelitian ini yaitu tidak ada hubungan antara kepadatan penduduk dengan kejadian penyakit DBD di Kabupaten Sukoharjo. Meskipun tidak adanya hubungan, sebaiknya Dinas Kesehatan mengadakan sosialisasi rutin mengenai kejadian penyakit DBD kepada Masyarakat, dan sebaiknya dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai faktor lain seperti faktor suhu kelembapan, iklim, dan curah hujan.

Kata Kunci: Hubungan, Statistik, DBD, Kepadatan Penduduk. Kepustakaan: 27 (2013-2023)