Tinjauan Efisiensi Penggunaan Tempat Tidur Di Unit Rawat Inap Berdasarkan Indikator Grafik Baber Johnson Di RS Islam Amal Sehat Sragen Tahun 2023

ABSTRAK

HANIFISN LISTI EKA WARDHANI
Tinjauan Efisiensi Penggunaan Tempat Tidur Di Unit Rawat Inap Berdasarkan Indikator Grafik Barber Johnson Di RS Islam Amal Sehat Sragen Tahun 2023
Efisiensi merupakan penggunaan tempat tidur yang tersedia di rumah sakit dapat dilihat dengan menggunakan grafik Barber Johnson dengan indikator BOR, LOS, TOI, dan BTO. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efisiensi penggunaan tempat tidur di unit rawat inap berdasarkan indikator grafik barber johnson di RS Islam Amal Sehat Sragen tahun 2023.
Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan retrospektif. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini didapatkan dari rekapitulasi sensus harian rawat inap pada tahun 2023 sebanyak 6.402 data pasien. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel jenuh. Pengumpulan data menggunakan tekhnik observasi dan wawancara. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini meliputi pedoman observasi, pedoman wawancara, tabel kerja, alat hitung, alat tulis. Pengolahan data menggunakan metode pengumpulan (collecting), penyuntingan (editing), tabulasi, perhitungan, penyajian data dalam bentuk tabel dan grafik.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa indikator rawat inap tahun 2023 pada triwulan I (BOR : 53,21%, LOS : 3,08 hari, TOI : 2,70 hari, BTO : 15,54 kali). pada triwulan II (BOR : 54,96%, LOS : 3,62 hari, TOI : 2,97 hari, BTO : 13,79 kali). pada triwulan III (BOR : 53,31%, LOS : 3,29 hari, TOI : 2,89 hari, BTO : 14,88 kali). pada triwulan IV (BOR : 58,27%, LOS : 3,20 hari, TOI : 2,29 hari, BTO : 16,75 kali). Faktor internal meliputi fasilitas pelayanan kesehatan yang dimiliki sudah memenuhi standar kelas, promosi kesehatan rumah sakit sudah melakukan promosi salah satunya menggunakan media sosial. Faktor eksternal meliputi kejadian luar biasa dapat mempengaruhi kunjungan pasien pada pelayanan kesehatan, kebijakan jaminan kesehatan nasional dengan adanya program JKN pasien BPJS berpengaruh terhadap pelayanan rawat inap.
Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa indikator rawat inap pada triwulan I, II, III, dan IV tahun 2023 belum efisien, karena titik potong pada keempat parameter indikator rawat inap berada diluar daerah efisien. Saran yang dapat diberikan yaitu sebaiknya penyediaan alat dan sarana perawatan lebih ditingkatkan, sebaiknya pihak manajemen rumah sakit mempertimbangkan lagi jumlah tenaga perawat rawat inap, mengadakan pelatihan yang dapat meningkatkan mutu pelayanan rawat inap, melakukan pemantauan kualitas pelayanan rawat inap.

Kata Kunci : Efisiensi, Indikator Rawat Inap, Barber Johnson, Faktor Internal
dan Faktor Eksternal
Kepustakaan : 18 (2014-2022)