PREDIKSI INDIKATOR UNIT GAWAT DARURAT DI RUMAH SAKIT UNIVERSITAS SEBELAS MARET SUKOHARJO TAHUN 2024-2028

Prediksi merupakan perkiraan yang menggambarkan suatu fenomena atau situasi yang akan terjadi di masa yang akan datang dengan adanya informasi terdahulu dan sekarang yang telah dimiliki secara sistematis agar dapat meminimalisir kesalahan. Rumah Sakit Universitas Sebelas Maret Sukoharjo belum pernah melakukan prediksi indikator unit gawat darurat, tetapi hanya melaporkan jumlah kunjungan pasien gawat darurat yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana perkembangan pelayanan yang telah diberikan kepada pasien, maka perlu dilakukannya perhitungan prediksi indikator unit gawat darurat.
Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan retrospektif. Sampel yang dipakai dalam penelitian ini yaitu laporan rekapitulasi gawat darurat. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan sampel jenuh, pengolahan data terdiri dari pengumpulan data, pemeriksaan data, tabulasi, perhitungan, dan penyajian. Instrumen penelitian ini terdiri dari pedoman observasi, pedoman wawancara, tabel kerja, dan alat hitung
Hasil dari penelitian ini yaitu rerata pasien gawat darurat perhari tahun 2019 sebanyak 35 pasien, tahun 2020 sebanyak 29 pasien, tahun 2021 sebanyak 26 pasien, tahun 2022 sebanyak 36 pasien, tahun 2023 sebanyak 37 pasien. Rasio kasus bedah tahun 2019 sebanyak 0,174, tahun 2020 sebanyak 0,132, tahun 2021 sebanyak 0,091, tahun 2022 sebanyak 0,102, tahun 20223 sebanyak 0,204. Rasio kasus non bedah tahun 2019 sebanyak 0,814, tahun 2020 sebanyak 0,857, tahun 2021 sebanyak 0,895, tahun 2022 sebanyak 0,892, tahun 2023 sebanyak 0,790. Rasio kasus kebidanan tahun 2019 sebanyak 0,002, tahun 2020 sebanyak 0,003, tahun 2021 sebanyak 0,004, tahun 2022 sebanyak 0,002, tahun 2023 sebanyak 0,001. Rasio kasus gawat darurat dirujuk tahun 2019 sebanyak 0,010, tahun 2020 sebanyak 0,008, tahun 2021 sebanyak 0,010, tahun 2022 sebanyak 0,005, tahun 2023 sebanyak 0,004. Prediksi rerata pasien gawat darurat perhari mengalami peningkatan sebesar 1,1, prediksi rasio kasus bedah mengalami peningkatan 0,003, prediksi rasio kasus non bedah mengalami penurunan (-0,0013), prediksi rasio kasus kebidanan mengalami penurunan (-0,0003), dan prediksi rasio kasus gawat darurat yang dirujuk mengalami penurunan sebesar (-0,0015).
Kesimpulan penelitian ini yaitu prediksi indikator unit gawat darurat mengalami dan penurunan pada tahun 2024 – 2028. Saran dalam penelitian ini Manejemen rumah sakit sebaiknya melakukan penambahan Dokter Spesialis Bedah dan petugas pelaporan sebaiknya menghitung trend dan prediksi yang bertujuan untuk mempermudah dalam pengamatan indikator gawat darurat di setiap tahunnya