Evaluasi Penerapan Rekam Medis Elektronik Di Rawat Jalan Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Sampangan Kota Surakarta

ABSTRAK
TEGAR DWI PRASETYO
EVALUASI PENERAPAN REKAM MEDIS ELEKTRONIK (RME) RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SAMPANGAN KOTA SURAKARTA
Rekam medis elektronik adalah rekam medis yang dibuat dengan menggunakan sistem elektronik yang di peruntukkan bagi penyelengaraan rekam medis. Hasil dari survei pendahuluan di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Sampangan Kota Surakarta menunjukkan bahwa penerapan RME di rumah sakit tersebut terdapat kendala. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui evaluasi penerapan rekam medis elektronik Instalansi Rawat Jalan dengan menggunakan metode Technology Acceptance Model (TAM) di RS PKU Muhammadiyah Sampangan Kota Surakarta.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan cross sectional. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara dan observasi. Proses pengolahan data dilakukan dengan cara collecting, editing, dan penyajian data. Subjek dari penelitian ini adalah 1 kepala instalansi rekam medis, 1 petugas rawat jalan, 3 dokter, dan 1 perawat, sedangkan objek dari penelitian ini adalah Rekam Medis Elekktronik (RME), Anjungan Pasien Mandiri (APM), dan Sistem Informasi Rumah Sakit (SIMRS). Analisis yang digunakan adalah deskriptif kualitatif.
Penelitian ini menghasilkan bahwa penerapan RME rawat jalan secara keseluruhan sudah berjalan dengan baik karena didukung dengan adanya SIMRS, dan APM. Berdasarkan aspek kemanfaatan (perceived usefulness), adanya penerapan RME memberikan manfaat bagi penggunanya. Berdasarkan aspek kemudahan penggunaan (perceived ease of use), penerapan RME memberikan kemudahan bagi penggunannya, namun masih terdapat banyak kendala. Berdasarkan aspek minat perilaku (intention to use), adanya penerapan RME menunjukkan adanya minat yang besar terhadap penerapan RME. Berdasarkan aspek penggunaan aktual (actual use), dalam penerapan sistem RME yang digunakan sehari-hari secara berulang-ulang, petugas seperti dokter, perawat, serta pihak casemix adalah pihak yang bertanggung jawab dalam penggunaan aktual RME, SIMRS, dan APM.
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah dalam penerapan RME memberikan manfaat yang besar, memberikan kemudahan dalam penggunaanya, menambah minat dan perilaku petugas, dan tanggung jawab petugas terhadap RME. Petugas perlu meminta kepada pihak IT untuk memperbaiki APM agar penggunaan mesin tersebut bisa dijalankan dengan maksimal Petugas berkoordinasi kepada pihak IT dan pengembang SIMRS agar segera menyelesaikan kendala-kendala dengan bpjs, dan meminimalisir atau memaksaimalkan waktu tunggu pasien. Pihak Rumah Sakit perlu membuat adanya buku panduan dan SOP penerapan RME