Tinjauan Pelaksanaan Prosedur Pra-Tindakan Kedokteran di RSUD dr.Moewardi berdasarkan Permenkes RI No. 290 Tahun 2008

Informed consent secara harfiah terdiri dari dua kata yaitu Informed berarti telah mendapat penjelasan atau informasi sedangkan consent berarti memberi persetujuan atau mengizinkan. Informed consent merupakan kegiatan pemberian informasi medis kepada pasien dari dokter atau perawat untuk melakukan suatu tindakan medis setelah memperoleh informasi yang jelas tentang tindakan yang akan dilakukan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui prosedur tentang pelaksanaan Informerd Consent di RSUD dr.Moewardi Berdasarkan Permenkes RI No.290 Tahun 2008.
Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Metode pengumpulan data dengan observasi dan wawancara. Dokter, perawat dan kepala rekam medis. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa pelaksanaan persetujuan tindakan kedokteran berpedoman pada Permenkes No.290/MENKES/PER/III/2008 dan SOP RSDM/YANMED/MUTUYAN/208/15 Januari No.188.4/815A/2020 tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran (informed consent). Ketentuan pihak yang boleh memberikan persetujuan tindakan kedokteran di RSUD dr.Moewardi adalah pasien sendiri, ayah atau ibu, suami atau istri. Pihak yang berhak memberikan persetujuan tindakan kedokteran di RSUD dr.Moewardi yaitu dokter atau residen, perawat yang terlibat dalam proses persetujuan tindakan kedokteran. Kesimpulan penulis sebaiknya dilaksanakannya proses pemberian dan pengisian persetujuan tindakan kedokteran tersebut diharapkan bisa disempurnakan lagi guna terpenuhinya persyaratan informed consent yang sesuai dan tidak timbulnya masalah yang dapat merugikan semua pihak dikemudian hari.