TINJAUAN PELAKSANAAN PERALIHAN REKAM MEDIS MANUAL KE REKAM MEDIS ELEKTRONIK PADA PELAYANAN RAWAT JALAN DI RSUD KOTA SALATIGA

TINJAUAN PELAKSANAAN PERALIHAN REKAM MEDIS MANUAL KE REKAM MEDIS ELEKTRONIK PADA PELAYANAN
RAWAT JALAN DI RSUD KOTA SALATIGA

Rumah Sakit Umum Daerah Kota Salatiga ada beberapa alasan yang menjadi dasar penerapan rekam medis elektronik di rumah sakit, yang pertama adalah untuk meringankan pekerjaan petugas rekam medis dalam hal pencarian berkas rekam medis yang memerlukan waktu yang cukup lama, dimana saat penyelenggaraan masih terdapat misfile. Pada pelayanan rawat jalan di RSUD Kota Salatiga memiliki jumlah kunjungan yang cukup banyak, sehingga dengan penyelenggaraan RME pelayanan pada pasien menjadi lebih cepat daripada penyelenggaraan rekam medis manual dan juga menjadi lebih efisien dan efektif. Tujuan dari penelitian ini mengetahui proses peralihan rekam medis manual ke rekam medis elektronik dipelayanan rawat jalan rumah sakit.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Variabel dalam penelitian ini yaitu 5M man,methode, money, machine, dan material, penelitian ini menggunakan metode observasi dan wawancara,
Hasil penelitian ini didapatkan Pelaksanaan kesiapan peralihan rekam medis elektronik pelayanan rawat yaitu memkasimalkan petugas yang ada dan perlunya evaluasi-evaluasi terhadap petugas dalam peningkatan pelaksanaan RME saat ini. Unsur material saat ini sudah tidak menggunakan simrs dan sudah melakukan peralihan sistem impor data ke aplikasi baru yaitu medify. Unsur Man masih terdapatnya petugas dengan latar belakang yang berbeda-beda dan masih perlunya evaluasi pada Sistem elektronik. Unsur machine sudah adanya alat yang digunakan apabila terjadi pemadaman Listrik, pada saat Listrik padam rumah sakit sudah menyediakan genset otomatis. Unsur methode , SOP pendaftaran rawat jalan belum dapat dibuat secara khusus karena sistem dan aplikasi RME masih dalam tahap pengembangan pada aplikasi tersebut. Unsur money anggaran harus diajukan pada dinas Kesehatan Kota Salatiga dan sebelum adanya pelaksanaan kegiatan apapun harus perencanaan anggaran yang diajukan ke dinas Kesehatan dan harus dilakukan rapat secara Bersama.