AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAN FRAKSI DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus ATCC 25923 DALAM PENYEMBUHAN LUKA SAYAT PADA MENCIT (Mus musculus)

Penyakit infeksi disebabkan oleh mikroorganisme patogen, salah satunya Staphylococcus aureus, yang sering menginfeksi luka dan memperlambat proses penyembuhan. Daun kenikir mengandung flavonoid, saponin, terpenoid, alkaloid, tanin, dan minyak atsiri yang memiliki potensi antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi aktivitas antibakteri dan efek penyembuhan luka dari ekstrak dan fraksi duan kenikir berdasarkan perbedaan kepolarannya.
Penelitian ini merupakan eksperimental laboratorium. Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi menggunakan etanol 96persen selama 5x24 jam, kemudian difraksinasi menggunakan n heksan, etil asetat, dan air. Uji antibakteri dilakukan dengan metode difusi cakram, sementara penyembuhan luka diamati dengan mengukur panjang luka pada hari ke-1, 3, dan 7. Kontrol positif menggunakan salep Mupirocin, dan kontrol negatif menggunakan DMSO. Data dianalisis dengan uji normalitas Shapiro-Wilk, homogenitas Levene Test, serta uji One Way ANOVA dengan post hoc LSD dan Kruskal-Wallis dengan post hoc Mann Whitney, dilanjutkan dengan uji korelasi Pearson.
Hasil menunjukkan bahwa ekstrak dan fraksi etil asetat memiliki aktivitas antibakteri dan mempercepat penyembuhan luka secara signifikan. Uji korelasi menunjukkan hubungan sangat kuat, dimana semakin tinggi aktivitas antibakteri, semakin cepat proses penyembuhan luka.