OPTIMASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI PROPIONIBACTERIUM ACNES CLAY MASK EKSTRAK DAUN PUTRI MALU (Mimosa Pudica) DENGAN METODE SIMPLEX LATTICE DESIGN

Clay mask merupakan masker wajah yang digunakan untuk mengangkat kotoran dan komedo pada kulit. Clay mask cocok untuk kulit berjerawat, karena caly mask dapat memberikan kesan segar, menyerap minyak dan mengatasi komedo. Sehingga dapat mengurangi penyebab jerawat salah satunya produksi sebum yang berlebih. Clay mask tidak membutuhkan waktu lama untuk pengeringannya, mampu membersikan, memiliki daya penyerapan yang baik dan tidak mengiritasi.
Penelitian ini dilakukan menggunakan metode eksperimen dengan pembuatan ektsrak etanol daun putri malu (Mimosa Pudica L.) kemudian dilanjutkan dengan pembuatan formulasi clay mask dan dilakukan optimasi dari basis yaitu kaolin dan bentonit. Metode optimasi yang dapat digunakan untuk mendapatkan formulasi optimum adalah simplex lettice design. Uji mutu fisik meliputi uji organoleptik, homogenitas, daya lekat, daya sebar, uji pH dan waktu kering. Hasil uji mutu fisik formula optimum kemudian di lakukan analisis menggunakan one semple T test dengan aplikasi SPSS versi 25. Uji antibakteri propionibacterium acne dengan menggunakan kontrol positif klindamisin, kontrol negatif, dan perbandingan ekstrak 15persen dengan sediaan claymask. Kemudian dilakukan pengukuran zona hambat.
Hasil penelitian diperoleh formula optimum dengan konsentrasi kaolin dan bentonit (34, 75 persen : 6, 25 persen). Aktivitas antibakteri formulasi optimum dengan konsentrasi ekstrak 15 persen memiliki zona hambat 5, 49 persen dengan kategori sedang. Dari penelitian ini dapat disimpulkan baha formulasi optimum clay mask daun putri malu (Mimosa Pudica) dapat diperoleh dari kombinasi kaolin dan bentonit menggunakan metode SLD dengan nilai aktivitas antibakteri propionibacterium acne sedang.