Analisis hubungan kinerja pelayanan kefarmasian dengan kepatuhan pasien dalam penggunaan antibiotik pada pasien rawat jalan RS PKU Muhammadiyah Surakarta Tahun 2024

Pada pasien rawat jalan, penggunaan antibiotik sering kali tidak terkontrol dengan baik, hal ini dapat menyebabkan pengobatan yang tidak efektif dan potensi berkembangnya resistensi sehingga kepatuhan pasien terhadap pengobatan menjadi sangat penting. Menurut WHO, ada sekitar 700.000 kematian setiap tahunnya yang disebabkan oleh infeksi yang resisten terhadap antibiotik. Adapun penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kepatuhan pasien dan menganalisis hubungan antara kinerja pelayanan kefarmasian dengan kepatuhan pasien dalam penggunaan antibiotik pada pasien rawat jalan di RS PKU Muhammadiyah Surakarta. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan cross-sectional, dan menggunakan uji statistik Chi Square, melibatkan 100 pasien rawat jalan yang menerima resep antibiotik. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang mengukur tingkat kepatuhan pasien serta evaluasi kinerja pelayanan kefarmasian. Hasil karakteristik pasien yang paling banyak berkunjung ke RS PKU Muhammadiyah Surakarta berusia 36-45 tahun (37persen), jenis kelamin perempuan (76persen), tingkat pendidikan terakhir SMA/SMK/MA (36persen), dan bekerja sebagai ibu rumah tangga (35persen). Hasil penelitian tingkat kepatuhan pasien menunjukkan 68persen dalam kategori patuh dan pada analisis bivariate mendapat hasil tidak adanya hubungan yang signifikan antara kinerja pelayanan kefarmasian RS PKU Muhammadiyah Surakarta dengan kepatuhan pasien rawat jalan dalam menggunakan antibiotik dengan hasil uji chi square p-value samadengan 0.533 (p lebihdari 0,05).