Formulasi dan Uji Mutu Fisik Lulur Ekstrak Kulit Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) dan Beras Putih (Oryza sativa)

Body scrub merupakan salah satu produk farmasi kosmetik yang berfungsi untuk menghaluskan kulit dengan cara mengangkat sel kulit mati. Beras putih (Oryza sativa) dipakai sebagai bahan pengampelas (abrasi) dalam pembuatan lulur. Kulit jeruk nipis mengandung lebih dari 60persen flavonoid serta sekitar 170 jenis senyawa phytonutrien yang berbeda. Flavonoid merupakan kelompok utama senyawa polifenol yang memiliki sifat antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kandungan metabolit sekunder pada ekstrak kulit jeruk nipis, menguji standar mutu fisik lulur, serta menetapkan formulasi lulur terbaik.
Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode eksperimental laboratorium. Tahap ekstraksi dilakukan dengan teknik maserasi menggunakan pelarut etanol 70persen. Selanjutnya, dilakukan uji skrining fitokimia untuk mengidentifikasi kandungan senyawa aktif, serta pengujian fisik pada sediaan body scrub dengan tiga konsentrasi ekstrak berbeda (2persen, 3persen, dan 4persen). Selain itu, dilakukan uji hedonik untuk menilai tingkat kesukaan dan uji iritasi untuk memastikan keamanan produk. Analisis data dilakukan menggunakan One Way ANOVA untuk melihat perbedaan antar formula, dan T-test Dependent untuk menguji tingkat preferensi terhadap sediaan body scrub.
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa kulit jeruk nipis (Citrus aurantifolia) mengandung berbagai metabolit sekunder, termasuk flavonoid, alkaloid, tanin, saponin, terpenoid, serta senyawa antioksidan. Sediaan lulur yang dibuat telah memenuhi standar mutu fisik sesuai dengan parameter uji yang ditetapkan. Di antara berbagai konsentrasi, formula dengan ekstrak 2persen (mengandung 3 gram ekstrak) menunjukkan hasil terbaik dari segi aroma, warna, dan tekstur.