PERBANDINGAN PENGGUNAAN PLATFORM TELEGRAM DAN BLYNK DALAM PENDETEKSIAN KEBOCORAN GAS BERBASIS IOT

Penelitian ini membahas tentang perbandingan dua platform komunikasi berbasis Internet of Things (IoT) yaitu Telegram dan Blynk, dalam pendeteksian kebocoran gas sistem ini memanfaatkan mikrokontroler NodeMCU ESP8266 untuk mendeteksi bahaya berfungsi untuk mendeteksi gas melalui sensor MQ-2, dan mengukur suhu dan kelembaban menggunakan sensor DHT11. Komponen tambahan seperti buzzer, LED, relay, dan exhaust fan digunakan sebagai penanda dan respon awal ketika terjadi kebocoran. Pengembangan sistem ini menggunakan metode Waterfall yang terdiri dari tahap perencanaan, analisis kebutuhan, perancangan, dan implementasi. Penelitian ini kemudian berfokus pada evaluasi efektivitas kedua platform terutama dalam aspek kecepatan notifikasi, kemudahan integrasi, dan visualisasi data. Pengujian dilakukan dengan membandingkan respon sistem ketika mendeteksi kebocoran gas dan mengirimkan notifikasi peringatan melalui aplikasi Telegram dan Blynk. Penelitian ini menyimpulkan bahwa Telegram lebih unggul dalam mengirimkan notifikasi secara real time, sedangkan Blynk memberikan kelebihan dalam visualisasi data sensor dan kendali perangkat jarak jauh. Kesimpulannya, kombinasi penggunaan Telegram dan Blynk dalam satu sistem memberikan hasil yang lebih optimal dibandingkan dengan hanya menggunakan satu platform saja. Sistem ini terbukti meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam mendeteksi kebocoran gas dan memberikan peringatan dini kepada pengguna secara cepat dan interaktif.
Link Publikasi : https://ejournal.kresnamediapublisher.com/index.php/jri/article/view/381