PENGARUH LITERASI PAJAK DAN DIGITALISASI PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DENGAN SOSIALISASI PAJAK SEBAGAI MODERASI (STUDI KASUS PADA WP OP KPP PRATAMA SURAKARTA)

Kepatuhan pajak Indonesia masih belum optimal ditandai dengan rasio pajak periode 2022-2024 yang rendah. KPP Pratama Surakarta dalam hal ini mencapai kinerja positif dengan penerimaan pajak melampaui target pada 2022-2024 yang menunjukkan bahwa kepatuhan wajib pajak cukup tinggi. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh literasi pajak dan digitalisasi pajak terhadap kepatuhan wajib pajak dengan sosialisasi pajak sebagai moderasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan data primer. Populasi penelitian ini adalah Wajib Pajak Orang Pribadi KPP Pratama Surakarta dengan sampel sebanyak 100 orang. Kriteria sampel pada dipilih menggunakan metode purposive sampling yaitu wajib pajak orang pribadi yang terdaftar pada KPP Pratama Surakarta yang memiliki pengalaman menggunakan layanan digitalisasi pajak.

Hasil menunjukkan bahwa literasi pajak, digitalisasi pajak, dan sosialisasi pajak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak. Semakin tinggi literasi pajak, semakin besar pengetahuan dan pemahaman pajak yang meningkatkan kepatuhan pajak. Digitalisasi pajak yang bermanfaat dan memudahkan pemenuhan kewajiban pajak akan mendorong kepatuhan pajak. Sosialisasi yang jelas dan mudah dipahami, memberikan wajib pajak pengetahuan, pemahaman, dan kesadaran sehingga kepatuhan pajak meningkat. Sosialisasi pajak dapat memoderasi literasi pajak terhadap kepatuhan pajak, sedangkan sosialisasi pajak tidak memoderasi digitalisasi pajak terhadap kepatuhan pajak. Sosialisasi pajak yang efektif dan konsisten akan meningkatkan literasi pajak yang menaikkan kepatuhan wajib pajak.