Perbandingan Aktivitas Antibakteri Dan Flavonoid Total Dari Ekstrak Etanol 70% Dan 96% Daun Kirinyuh (Chromolaena odorata L.) Terhadap Bakteri Propionibacterium acne ATCC 11827

Penggunaan bahan alami daun kirinyuh (Chromolaena odorata L.), yang diketahui memiliki kandungan metabolit sekunder seperti flavonoid, alkaloid, tanin, saponin, dan steroid, menjadi alternatif potensial dalam terapi antibakteri alami. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi aktivitas antibakteri ekstrak daun kirinyuh terhadap Propionibacterium acne ATCC 11827 serta membandingkan kadar flavonoid total dari ekstrak etanol 70persen dan etanol 96persen. Daun kirinyuh dikeringkan, diserbuk, dan diekstraksi menggunakan metode maserasi dengan etanol 70persen dan etanol 96persen. Uji antibakteri dilakukan dengan metode difusi cakram terhadap P. acne pada konsentrasi 50persen, 25persen, dan 12,5persen. Penetapan kadar flavonoid dilakukan secara kolorimetri menggunakan AlCl₃ dan kuersetin sebagai standar. Ekstrak etanol 96persen menunjukkan kadar flavonoid total lebih tinggi (61,108 kuranglebih 3,030 mg QE/g) dibanding etanol 70persen (51,415 kuranglebih 0,462 mg QE/g). Hal ini diperkuat dengan hasil uji statistik nilai value p kurangdari 0,05. Aktivitas antibakteri tergolong lemah dan hanya ditunjukkan oleh ekstrak etanol, dengan diameter hambat terbesar pada konsentrasi 50persen. Ekstrak etanol daun kirinyuh memiliki aktivitas antibakteri terhadap P. acne, dengan efektivitas tertinggi pada konsentrasi 50persen. Kandungan flavonoid lebih tinggi pada ekstrak etanol 96persen dibanding 70persen, menunjukkan bahwa pelarut etanol berkadar tinggi lebih efektif dalam mengekstraksi senyawa flavonoid.