TINJAUAN PENERAPAN REKAM MEDIS ELEKTRONIK MENGGUNAKAN METODE TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) DI UNIT RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PANDAN ARANG BOYOLALI

ABSTRAK
DANAR DWI KLAURA PUTRI
Tinjauan Penerapan Rekam Medis Elektronik Menggunakan Metode Technology Acceptance Model (TAM) Di Unit Rawat Jalan Rumah Sakit Umum Daerah Pandan Arang Boyolali
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kendala implementasi RME di unit rawat jalan RSUD Pandan Arang Boyolali, seperti jaringan yang lambat saat pendaftaran, meskipun sistem telah diterapkan sepenuhnya sejak 2019. Penelitian ini bertujuan untuk meninjau penerapan RME di unit rawat jalan RSUD Pandan Arang Boyolali menggunakan metode Technology Acceptance Model (TAM), dengan mengevaluasi aspek kemanfaatan (perceived usefulness), kemudahan penggunaan (perceived ease of use), minat perilaku (behavioral intention to use), dan penggunaan aktual (actual use).
Penelitian Menggunakan metode Technology Acceptance Model (TAM) deskriptif kualitatif dengan pendekatan cross-sectional ini melibatkan 8 responden dari berbagai unit, termasuk kepala instalasi rekam medis, petugas pendaftaran, perawat, dan dokter poliklinik, serta mengobservasi RME, Anjungan Pasien Mandiri (APM), dan Booking Antrian Pemeriksaan (BAPER).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan RME secara keseluruhan telah berjalan dengan baik, didukung oleh BAPER dan APM, yang terbukti memberikan manfaat signifikan dalam mempercepat pelayanan, mengurangi beban kerja, serta meningkatkan kejelasan pencatatan. Sistem ini juga dianggap mudah digunakan, meskipun terdapat kendala teknis sesekali, dan memicu minat perilaku positif dari seluruh petugas. Penggunaan aktual RME dievaluasi secara berkala, melibatkan dokter, perawat, petugas rekam medis, dan pihak casemix.
Kesimpulannya penerapan RME di RSUD Pandan Arang Boyolali menunjukkan manfaat dan kemudahan penggunaan yang tinggi, memberikan kemudahan dalam penggunaannya, menambah minat dan perilaku petugas, serta menegaskan tanggung jawab petugas terhadap sistem. Disarankan agar petugas meminta pihak IT untuk memperbaiki APM agar dapat berfungsi maksimal, serta menghubungi pihak IT dan pengembang BAPER untuk mengatasi kendala terkait BPJS dan meminimalkan waktu tunggu pasien.
Kata Kunci: Rekam Medis Elektronik, TAM, Rawat Jalan
Kepustakaan:18 (2016-2024)