Tinjauan Penyelenggaraan Rekam Medis Elektronik Rawat Jalan di Rumah Sakit Indriati Boyolali

Rumah Sakit Indriati Boyolali telah mengimplementasikan Rekam Medis Elektronik (RME) rawat jalan sejak Desember 2022 menggunakan aplikasi Khanza yang terintegrasi dengan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS), sejalan dengan mandat Permenkes No. 24 Tahun 2022. Latar belakang penelitian ini adalah peran krusial RME dalam mewujudkan pelayanan rumah sakit yang efektif dan efisien, meskipun masih teridentifikasi kendala seperti kinerja SIMRS yang kurang optimal dan ketiadaan Standar Prosedur Operasional (SPO) RME yang menghambat alur pelayanan. Tujuan penelitian ini adalah memahami secara komprehensif implementasi RME pada pelayanan rawat jalan di Rumah Sakit Indriati Boyolali, meliputi registrasi pasien, pendistribusian data, pengisian informasi klinis, pengolahan informasi, penginputan data klaim, penyimpanan, penjaminan mutu, serta transfer isi RME.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan wawancara dengan 5 informan yang terdiri dari 1 kepala rekam medis, 2 petugas pendaftaran rawat jalan, 1 petugas casemix, dan 1 petugas perawat rawat jalan di Rumah Sakit Indriati Boyolali. Data yang terkumpul dianalisis secara deskriptif untuk menggambarkan pelaksanaan penyelenggaraan rekam medis elektronik rawat jalan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses registrasi pasien, pendistribusian data, penginputan data klaim pembiayaan , dan transfer isi RME melalui platform SATUSEHAT telah berjalan efisien dan sesuai dengan regulasi. Namun, ditemukan bahwa pengisian informasi klinis , pengolahan informasi RME, dan penjaminan mutu RME masih menghadapi kendala, terutama terkait ketiadaan SPO khusus dan sebagian proses analisis yang masih manual. Penyimpanan RME telah dilakukan secara digital dengan sistem backup harian, menjamin keamanan data.
Kesimpulan Penyelenggaraan RME di Rumah Sakit Indriati Boyolali secara umum sudah berjalan baik pada beberapa aspek, namun masih memerlukan perbaikan pada kelengkapan data, ketersediaan SPO, dan optimalisasi proses manual. Disarankan agar Rumah Sakit Indriati Boyolali segera menyusun dan mengimplementasikan SPO untuk pengisian informasi klinis, pengolahan informasi RME, dan penjaminan mutu RME, serta melakukan pelatihan berkala bagi petugas guna meningkatkan kualitas dan konsistensi data.