Pengaruh Lingkungan Kerja Non Fisik Terhadap Kinerja Tenaga Administrasi Keuangan di Rumah Sakit Indriati Solo Baru

Lingkungan kerja memiliki pengaruh terhadap emosional karyawan. Setiap
karyawan harus menjalin hubungan yang baik dengan atasan maupun rekan
kerjanya agar terciptanya lingkungan kerja yang nyaman dan produktif. Pegawai
akan mampu mencapai kinerja maksimal jika ia memiliki motif berprestasi yang
ditumbuhkan dari dalam diri sendiri selain dari lingkungan kerja. Motif berprestasi akan tumbuh jika situasi lingkungan kerja turut menunjang, maka pencapaian kinerja akan lebih mudah. Beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan adanya pengaruh lingkungan kerja non fisik terhadap kinerja. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh lingkungan kerja non fisik terhadap kinerja tenaga
administrasi keuangan di Rumah Sakit.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan cross-
sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh tenaga administrasi
keuangan di Rumah Sakit Indriati Solo Baru yang berjumlah 39 orang, dengan
teknik total sampling. Instrumen penelitian berupa kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitas. Data dianalisis menggunakan analisis regresi linear sederhana untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja non fisik terhadap kinerja tenaga administrasi keuangan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 87,2persen tenaga administrasi
keuangan memiliki karakteristik berjenis kelamin perempuan, 56,4persen dengan usia
pada rentan 21-30 tahun, 53,8persen dengan lama kerja 1-5 tahun, 56,4persen dengan
pendidikan terakhir S1. Hasil uji statistik dengan menggunakan analisis regresi
linear sederhana menunjukkan bahwa hasil tabel Coefficients dengan nilai
signifikansi sebesar 0.076 lebih besar dari 0.05 dan nilai t hitung 1.825 lebih kecil dari t tabel 2.026.
Kesimpulannya bahwa kinerja tenaga administrasi keuangan di Rumah
Sakit Indriati Solo Baru tidak dipengaruhi oleh lingkungan kerja non fisik. Rumah
Sakit disarankkan untuk meningkatkan kualitas lingkungan kerja non fisik melalui penyusunan program peningkatan hubungan kerja, membangun sistem komunikasi internal yang efektif, penyediaan ruang konsultasi yang aman dan nyaman bagi pegawai untuk menyampaikan aspirasinya.