Tinjauan Keakuratan Kode Diagnosis Obstetric pada Rekam Medis Elektronik Berdasarkan ICD-10 di Rumah Sakit Kasih Ibu Surakarta Tahun 2024

ABSTRAK

TINJAUAN KEAKURATAN KODE DIAGNOSIS OBSTETRIC PADA REKAM MEDIS ELEKTRONIK BERDASARKAN ICD-10 DI RUMAH SAKIT KASIH IBU SURAKARTA TAHUN 2024
Keakuratan kode diagnosis sangat mempengaruhi kualitas data statistic dan pembiayaan sistem casmix. Rumah Sakit Kasih Ibu Surakarta merupakan salah satu rumah sakit yang memiliki banyak sekali pelayanan salah satunya pada pelayanan kasus penyakit obstetric. Penelitian ini bertujuan mengetahui prosedur pelaksanaan pengkodean diagnosis elektronik, keakuratan kode diagnosis serta mengetahui faktor-faktor yang berkaitan dengan keakuratan kode diagnosis obstetric.
Jenis penelitian ini menggunakan deskriptif, dengan pendekatan Retrospektif. Jumlah populasi yang digunakan sebanyak 495 rekam medis dengan sempel 86 rekam medis yang diambil dengan Simpel Random Sampling. Teknik pengumpulan data yang diambil menggunakan observasi dan wawancara dengan menggunkan instrumen pedoman observasi dan pedoman wawancara.
Hasil penelitian menunjukan bahwa pelaksanaan pengkodean di Rumah Sakit Kasih Ibu Surakarta sudah sesuai dengan SOP yang berlaku. Hasil keakuratan kode diagnosis obstetric dari 86 sempel diperoleh keakuratan sejumlah 59 rekam medis (68,61persen) dan 27 rekam medis (31,39persen) yang tidak akurat, terbagi menjadi 4 klasifikasi yaitu salah kode sebanyak 3 rekam medis (11,12persen), salah kategori karakter ke-4 sebanyak 5 (18,52persen), tidak diberi kode tambahan sebanyak 8 rekam medis (29,62persen) dan kode tidak lengkap sebanyak 11 rekam medis (40,74persen). Faktor-faktor keakuratan kode diagnosis obstetric di Rumah Sakit Kasih Ibu Surakarta tahun 2024 yaitu dokter sering tidak mengisi diagnosis dengan lengkap, kurangnya ketelitian dari petugas coder dalam membaca lembar-lembar yang menunjang keakuratan kode diagnosis.
Ketepatan diagnosis kasus obstetric masih kurang akurat karena dokter yang kurang lengkap dalam mengisi diagnosis dan ketelitian dalam membaca lembar penunjang lainnya, sehingga perlu dilakukan upaya dengan melakukan pelatihan untuk petugas coder dan agar petugas coder lebih teliti dalam menentukan kode.