Analisis Keakuratan Kode Diagnosis Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus Pada Rekam Medis Pasien Rawat Inap Berdasarkan ICD-10 di Rumah Sakit Panti Waluyo YAKKUM Surakarta Tahun 2024

ABSTRAK

Afifah Rahma Pratiwi
Analisis Keakuratan Kode Diagnosis Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus Pada Rekam Medis Pasien Rawat Inap Berdasarkan ICD-10 di Rumah Sakit Panti Waluyo YAKKUM Surakarta Tahun 2024
Berdasarkan studi pendahuluan tingkat keakuratan kode diagnosis Non Insulin Dependent Diabetes Melitus sebesar 50persen dan ketidakakuratan 50persen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prosedur pengkodean, keakuratan dan ketidakakuratan kode, dan faktor yang berkaitan dengan ketidakakuratan kode diagnosis Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus pada rekam medis rawat inap berdasarkan ICD-10 di Rumah Sakit Panti Waluyo YAKKUM Surakarta tahun 2024.
Metode dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan retrospektif. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 184 rekam medis diagnosis Non Insulin Dependent Diabetes Melitus dengan teknik pengambilan simple random sampling. Metode pengumpulan data berupa observasi dan wawancara. Pengolahan data dengan collecting, editing, Coding, data entry, tabulating, dan penyajian data. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan secara deskriptif.
Hasil penelitian terhadap keakuratan kode diagnosis Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus di Rumah Sakit Panti Waluyo YAKKUM Surakarta sebesar 60,32persen (111 rekam medis) yang akurat, dan 39,67persen (73 rekam medis) yang tidak akurat. Ketidakakuratan kode diklasifikasikan menjadi 2 penyebab, yaitu salah kode karakter ke empat sebesar 86,30persen (63 rekam medis), dan kurang kode asterisk sebesar 13,69persen (10 rekam medis).
Prosedur pengkodean di Rumah Sakit Panti Waluyo YAKKUM Surakarta sudah sesuai dengan SPO yang digunakan. Jumlah kode yang akurat sebesar 60,32persen (111 rekam medis) dan tidak akurat sebesar 39,67persen (73 rekam medis). Faktor yang berkaitan dengan ketidakakuratan kode yaitu ketidaklengkapan penulisan resume medis oleh Dokter, dan petugas Coder merangkap pekerjaan filing dan kelengkapan klaim. Penulis memberikan saran sebaiknya dilakukan koordinasi dengan Dokter terkait penulisan resume medis, dan perlu adanya kejelasan pembagian tugas petugas rekam medis agar tidak terjadi rangkap tugas.