TINJAUAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEMATIAN BAYI DI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2024

Tinjauan Faktor-faktor Penyebab Kematian Bayi di Kabupaten Boyolali Tahun 2024
Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan indikator penting untuk menilai derajat kesehatan masyarakat. Kabupaten Boyolali mengalami peningkatan kasus kematian bayi selama tiga tahun terakhir, dengan jumlah tertinggi pada tahun 2024 sebanyak 174 kasus. Penelitian ini bertujuan untuk meninjau jumlah kematian bayi per kecamatan, mengidentifikasi faktor-faktor penyebab kematian bayi, serta menghitung persentase masing-masing penyebab.
Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan retrospektif, variabel penelitian ini yaitu jumlah kematian bayi, faktor penyebab kematian bayi, dan perhitungan presentase. Populasi pada penelitian ini sebanyak 174 kasus kematian bayi dan sampel seluruh total kematian bayi menggunakan Teknik sampel jenuh. Pengumpulan data menggunakan wawancara.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penyebab kematian bayi tertinggi adalah BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) sebanyak 62 kasus (35,63 persen), diikuti kelainan bawaan sebanyak 41 kasus (23,56 persen), asfiksia sebanyak 33 kasus (18,97 persen), lain-lain sebanyak 20 kasus (11,49 persen), dan infeksi sebanyak 18 kasus (10,34 persen). Kecamatan dengan jumlah kematian bayi tertinggi adalah Kecamatan Simo, sedangkan terendah berada di Kecamatan Sawit.
Kesimpulan dari penelitian ini yaitu kematian bayi di Kabupaten Boyolali tahun 2024 paling banyak disebabkan oleh BBLR. Hasil ini dapat menjadi dasar evaluasi dan strategi intervensi Dinas Kesehatan untuk menurunkan angka kematian bayi.